Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penjualan Sepeda Naik Pesat, IKM Alat Angkut Banting Setir

Kompas.com - 15/11/2020, 12:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren penjualan sepeda selama pandemi Covid-19 meningkat signifikan.

Melihat tren ini, Industri kecil menengah (IKM) alat angkut pun mulai merambah produksi komponen sepeda sebagai substitusi kebutuhan impor.

"Pertengahan tahun 2020, penjualan sepeda mengalami peningkatan hingga empat kali lipat bila dibandingkan dengan penjualan tahun lalu. Ini merupakan peluang besar bagi IKM kita, termasuk sektor alat angkut untuk bisa ikut berkontribusi,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih melalui keterangan tertulis, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Benahi Data Covid-19, Luhut Minta Menkes Gandeng Telkomsigma dan Mendagri

Gati menuturkan, pemerintah mendorong IKM alat angkut memproduksi frame sepeda sebagai salah satu kompoen utama.

Namun demikian, dalam membuat rangka sepeda tersebut, diperlukan teknik pengelasan yang benar untuk menjamin keselamatan pengendaranya.

“Untuk itu, melalui program pembinaan terhadap IKM alat angkut, kami memberikan pendampingan bimbingan teknis tentang pengelasan. Kegiatan ini sudah kami laksanakan bagi IKM alat angkut di Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu,” ujar Gati.

Selain itu, lanjut Gati, Kemenperin melaksanakan program kegiatan yang diyakini mampu mendorong peningkatan permintaan produk IKM di Indonesia.

Berikutnya, pemberian fasilitasi mesin dan peralatan, pendampingan tenaga ahli, serta fasilitasi sertifikasi produk maupun kompetensi SDM.

“Industri alat angkutan merupakan sektor yang memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional,” imbuh Gati.

Hal ini terlihat dari nilai investasi di sektor tersebut yang mencapai Rp 8,39 triliun pada tahun 2019 atau masuk dalam lima besar sektor industri dengan nilai investasi terbesar setelah industri makanan, industri logam, serta industri kimia dan farmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com