JAKARTA, KOMPAS. com - Pandemi Covid-19 membuat industri asuransi juga ikut terdampak.
Founder & CEO of Pasar Polis Cleosent Randing mengatakan, hingga Agustus 2020, produksi premi dari industri asuransi mengalami penurunan hingga minus 9 persen.
"Memang ada penurunan yang kami lihat. Kenapa? Karena memang konsumen melakukan shifting, pengeluaran dana yang biasanya digunakan untuk membeli produk asuransi kini dipakai untuk membeli kebutuhan lainnya," ujar Cleo saat diskusi webinar Literasi Keuangan Goes to Campus yang disiarkan secara virtual, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Sah, Guru dan Tenaga Pendidikan Non-PNS Dapat Bantuan Rp 1,8 Juta dari Pemerintah
Sementara untuk asuransi yang bersifat umum, relatif tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Cleo menyebutkan, pertumbuhan untuk asuransi umum hanya minus 0,9 persen.
"Tapi kalau untuk asuransi jiwa, ini yang paling mengalami pertumbuhan positif dibandingkan dengan asuransi yang lainnya," ucap dia.
Cleo menambahkan, sejauh ini, produk asuransi yang paling diminati oleh banyak orang adalah Asuransi Unit Link.
Asuransi Unit Link merupakan jenis produk asuransi jiwa yang menanggung risiko personal tertanggung dengan biaya asuransi yang diambil dari kumpulan investasi yang dilakukan oleh pemegang polis.
"Ini banyak diminati karena memang profil konsumen itu banyak yang tertarik yang dimana mereka butuh proteksi asuransi. Istilahnya kalau mereka menaruh duit, mereka dapat apa dari duit itu? Pasti ingin ada untungnya kan ketika mereka menaruh duit itu," jelas Cleo.
Baca juga: Komisi IV DPR Kritik Kementan soal Data Impor Pangan dan Food Estate
Untuk itu, Cleo juga menyarankan kepada pemain yang fokus memegang industri asuransi, untuk mau terus beradaptasi dengan membuat produk-produk sesuai kebutuhan konsumen.
"Produk yang kita jual itu harus produk yang sederhana, produk yang membutuhkan kejelasan yang signifikan. Teman-teman yang berada di industri asuransi harus bisa berdaptasi, membaca peluang dengan membuat produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.