Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Zuhairi Misrawi, Kader PDI-P yang Jadi Komisaris BUMN

Kompas.com - 18/11/2020, 09:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN mengangkat Zuhairi Misrawi sebagai Komisaris Independen di PT Yodya Karya (Persero). BUMN ini bergerak di bidang jasa konsultan konstruksi.

Lalu siapa sebenarnya Zulhairi Misrawi?

Dari catatan rekam jejaknya, Zuhairi Misrawi merupakan anggota tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Pria asal Sumenep Madura ini dikenal aktif sebagai aktivis berlatar belakang NU. Ia pernah berkuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir.

Namanya juga masuk sebagai salah satu anggota Intelektual Muda Nahdlatul Ulama dan Ketua Moderate Muslim Society. Ia juga mengaku pernah mondok selama 6 tahun di Pondok Pesantren al-Amien, Prenduan.

Baca juga: Polemik Hinaan Komisaris BUMN Berujung Laporan Polisi

Di NU, ia merupakan salah satu intelektual muda yang cukup kritis. Ia pernah mendesak PBNU untuk membantu penanganan kasus konflik penganut Syiah di Sampang.

Dengan pengangkatannya, Zuhairi Misrawi bergabung dalam deretan kader partai koalisi dan relawan Jokowi yang diangkat jadi komisaris BUMN

Desakan Projo

Organisasi masyarakat relawan pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Pro Jokowi (Projo), meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengangkat lebih banyak komisaris BUMN dari unsur relawan pemenangan Pilpres.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo, Handoko, menyatakan secara kualifikasi, banyak relawan Jokowi yang memiliki kompetensi dan pengalaman mumpuni untuk duduk di kursi komisaris BUMN, termasuk juga direksi BUMN.

Baca juga: Daftar 17 Relawan Jokowi di Kursi Komisaris BUMN

"Pak Erick sepertinya menganggap para pendukung dari relawan tidak kompeten, tidak layak, dan bakal menyusahkan BUMN," kata Handoko dikutip dari Tribunnews beberapa waktu lalu.

Handoko pun meminta Erick Thohir sebaiknya berkonsultasi dengan Presiden Jokowi tentang kompetensi para pendukung yang sudah bersama sejak 2012 atau mendukung Jokowi sejak pemenangan Pilpres periode pertama pada tahun 2014.

Handoko menilai jumlah komisaris dan direksi dari kalangan relawan non-partai harusnya diperbanyak. Profesionalisme bisa tetap dijaga karena banyak relawan juga menguasai bidang usaha beberapa perusahaan negara.

"Presiden Jokowi akan menunjukkan kompetensi itu. Mungkin Pak Erick belum mengetahuinya," ujar Handoko.

Baca juga: Projo Desak Erick Thohir Perbanyak Komisaris BUMN dari Relawan Jokowi

Para relawan tentunya memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pemerintah. Sehingga secara tidak langsung justru bisa membantu merealisasikan program-program pemerintah di tingkat BUMN.

"Maka besarnya keinginan masyarakat agar BUMN dikelola dengan sehat akan lebih mudah dicapai," kata Handoko.

Beberapa kasus lain yang ditanganinya antara lain soal penyerangan jemaat Gereja St Lidwina Bedog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta.

Zukhari juga seorang penulis. Beberapa pandangannya juga beberapa kali ditulisnya di rubrik kolom media massa nasional.

Sementara sebagai wadah politiknya, Zulhairi Misrawi memilih bergabung di PDI-P. Di pemilu 2014, dia menjadi calon legislatif dari Partai Banteng untuk Dapil Jawa Timur XI.

Baca juga: Sepak Terjang Kang Dede, Tim Medsos Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com