Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Covid-19 Tak Menjadi Penghalang RI Jadi Negara Maju

Kompas.com - 18/11/2020, 14:41 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pandemi Covid-19 tidak mengubah target Indonesia untuk bisa menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.

Dalam 25 tahun lagi, harapannya Indonesia masuk dalam empat negara dengan perekonomian terbesar di Indonesia.

Untuk itu, Bendahara Negara itu pun menjelaskan, pemerintah terus melakukan proses transformasi ekonomi meski di tengah pandemi.

Baca juga: Erick Thohir Mau Bangun Markas Besar BUMN di Luar Negeri

"Tantangan dengan adanya pandemi Covid-19 tidak seharusnya membuat kita shifting attention kita, namun kita juga tahu bahwa Covid-19 harus kita tangani," ujar Sri Mulyani dalam webinar nasional DPR RI, Rabu (18/11/2020).

"Covid-19 harus bisa kita kelola, harus kita tangani sehingga tidak menjadi alasan atau excuse untuk perjalanan kita menuju negara yang berpendapatan tinggi," ujar dia.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia alami tekanan.

Bahkan, di Indonesia, pertumbuhan ekonomi dua kuartal tahun ini mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen dan 3,49 persen.

Sri Mulyani pun menilai, titik terendah telah dilalui dan di kuartal IV ini perekonomian mulai menunjukkan pemulihan.

"Mulai menunjukkan perbaikan pada kuartal III ditopang dari sisi pengeluaran maupun produksi. Mayoritas produksi kita menunjukkan pembalikan. Situasi yg mulai membalik menuju arah positif harus terus dijaga dan diakselerasi," ujar dia.

Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan tinggi di 2045.

Adapun di tahun ini Indonesia berhasil naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas, dengan GNI per kapita sebesar 4.050 dollar AS, dari sebelumnya 3.840 dollar AS.

Baca juga: Bidik Terbaik di Asia Tenggara, BTN Terapkan Budaya Kerja Baru

Indonesia sejajar dengan negara-negara berpendapatan menengah atas lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan China.

Adapun GNI per kapita Thailand adalah 7.260 dollar AS, Malaysia 11.200 dollar AS, dan China 10.410 dollar AS.

Untuk menjadi negara maju, Indonesia ditargetkan bisa mencetak pendapatan per kapita hingga 23.199 dollar AS pada tahun 2045 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com