Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Disparitas Harga Antarwilayah, Ini Upaya Mendag

Kompas.com - 18/11/2020, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengakui adanya disparitas atau perbedaan harga barang kebutuhan pokok antarwilayah di Indonesia. Artinya, tidak semua wilayah menikmati ketersediaan pangan dengan pasokan yang cukup dan harga terjangkau.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan disparitas bahan pokok yang cukup tinggi, seperti bencana alam, sentra produksi dan distribusi yang tidak merata, serta bervariasinya biaya logistik di daerah," ungkapnya dalam acara Jakarta Food Security Summit-5 yang digelar Kadin secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Ia pun memastikan, pemerintah tidak akan berpangku tangan dalam menyikapi persoalan tersebut. Menurut dia, terdapat berbagai kebijakan yang diupayakan untuk bisa meningkatkan distribusi dan mengurangi biaya logistik seluruh daerah Indonesia.

"Terkait hal tersebut langkah yang kami highlight adalah program gerai maritim," imbuhnya.

Baca juga: Disparitas Harga Ayam Tinggi, Kementan Siapkan Langkah Ini

Gerai maritim adalah kegiatan mendistribusikan barang terutama bahan pokok dari sentra produksi di pulau-pulau besar ke daerah terpencil, terluar, dan perbatasan. Tujuan utamanya untuk mengurangi disparitas harga.

Agus menjelaskan, program ini merupakan bagian dari tol laut, di mana pemerintah memberikan subsidi biaya pelabuhan ke pelabuhan rata-rata 40 persen-50 persen dari biaya muatan per kontainer.

"Kemudian dalam mengoptimalkan gerai maritim, khususnya pemanfaatan kapasitas kapal untuk muatan balik, pemerintah juga melakukan konsolidasi bisnis dengan business matching antara pengusaha di daerah dengan melibatkan industri yang memerlukan bahan baku," jelas dia.

Menurut Agus, strategi tersebut akan membuat muatan balik yang biasanya kosong jadi terisi. Dengan demikian, ongkos muatan kontainer pun bisa ditekan.

Ia mengungkapkan optimalisasi muatan balik juga dilakukan dengan membangun depo gerai maritim. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan sementara barang setelah diturunkan dari kapal sebagai muatan berangkat.

"Selain itu bisa digunakan untuk menampung produk unggulan dari daerah sebagai muatan balik," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, hingga tahun 2020 terdapat 67 daerah yang telah dilalui tol laut dan gerai maritim. Sementara depo gerai maritim telah dibangun di 14 kabupaten, khsuusnya di daerah terpencil, terluar, dan perbatasan.

"Pada hal ini banyak daerah yang merasakan manfaat. Sesuai pantauan kami ada 50 daerah yang menyatakan adanya penurunan harga barang setelah dilalui program tersebut," tutup Agus.

Baca juga: Perjalanan Panjang Sejak 2013, Mendag: RCEP Jadi Harapan Baru Kawasan di Tengah Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com