Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Oktober 2020, Produksi Batu Bara Dalam Negeri Baru 83 Persen dari Target

Kompas.com - 23/11/2020, 14:37 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, sampai dengan Oktober 2020, realisasi produksi batu bara sebesar 459 juta ton.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan, realisasi tersebut setarar dengan 83 persen dari target sepanjang tahun yang telah dipatok pemerintah, yakni sebesar 550 juta ton.

Dari produksi sebesar 459 juta ton tersebut, 109 juta ton di antaranya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).

Baca juga: 6 Resep Mempertahankan Bisnis di Masa Pandemi

Sementara 327 juta ton sisanya diekspor ke luar negeri.

Jika mengacu kepada rencana pemerintah, realisasi serapan DMO baru mencapai 70 persen dari target sebesar 155 juta ton.

"Pemanfaatan batu bara dalam negeri sampai dengan Oktober 2020 baru mencapai 109 juta ton, dari produksi 459 juta ton," ujar Arifin dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).

Arifin menjelaskan, rencananya pemanfaatan batu bara dalam negeri tahun 2020 didominasi oleh konsumsi PLN, yakni sebesar 109 juta ton, kemudian diikuti oleh industri pengolahan dan pemurnian sebesar 16,5 juta ton, industri pupuk 1,7 juta ton, industri semen 14,5 juta ton, industri tekstil 6,5 jua ton, serta industri kertas sebesar 6,5 juta ton.

"Pemerintah terus mendorong pemanfaatan batu bara untuk kepentingan dalam negeri," kata dia.

Meskipun realisasinya masih cukup jauh dari target, pemerintah akan tetap meningkatkan target produksi dan DMO batu bara pada tahun 2021.

Beberapa waktu lalu Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, mengatakan, volume produksi batu bara tahun depan diproyeksi mencapai 609 juta ton dengan DMO diperkirakan meningkat menjadi 168,13 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com