Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Wisatawan ke RI, Luhut: Jangan Jual Ide Kekerasan yang Buat Negeri Kita Ditakuti

Kompas.com - 27/11/2020, 12:58 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya kedamaian serta ketenangan yang diserukan untuk menarik para wisatawan agar tertarik berkunjung ke Indonesia.

Hal ini dia sampaikan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Percepatan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

"Dan ketenangan, kedamaian itu dilakukan oleh kita para pemimpin-pemimpin intelektual ini. Jangan kita menjual ide-ide kekerasan yang membuat negeri kita ini jadi ditakuti orang. Saya serius, sebagai yang paling senior di ruangan ini saya ingin sampaikan itu," kata Luhut melalui tayangan Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Hari Pertama Gantikan Edhy Prabowo, Luhut Panggil Dua Pejabat KKP

Ditambah lagi, lanjut Luhut, keributan yang dilakukan karena adanya ambisi kekuasaan.

"Jadi, jangan sampai karena kepentingan-kepentingan politik kita, ambisi-ambisi politik kita, birahi kekuasan kita, kita buat keributan. Itu saya kira dosa yang paling besar dari seorang pemimpin yang mengetahui itu," ujar Luhut.

Padahal, menurut Luhut, keinginan pemerintah adalah ingin menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Ia menambahkan, dengan adanya kondisi keributan yang dimunculkan maka negara lain masih enggan berkunjung ke Indonesia.

"Kita sekarang membuat orang menciptakan lapangan kerja. Jadi kejadian akhir-akhir ini membuat orang menilai negara kita begini-begini saja, ketakutan. Kalau orang takut datang kemari yang akan rugi itu adalah nanti rakyat kecil," kata Luhut.

"Jadi kita sebagai pemimpin rakyat harus memberikan kedamaian, ketenangan, dan memberikan kesan "eh, kau datang kemari, pasti kita jamin," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com