Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ATR Ingatkan Dampak Buruk Airbnb bagi Kawasan Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 27/11/2020, 13:19 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengingatkan tentang bahayanya keberadaan Airbnb bagi pariwisata Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Sofyan saat mengikuti rapat koordinasi nasional percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata superprioritas, Jumat (27/11/2020).

“Turis pra-Covid yang mengkhawatirkan adalah dengan Airbnb, itu akan jadi masalah besar sekali,” ujar Sofyan.

Baca juga: Tarik Wisatawan ke RI, Luhut: Jangan Jual Ide Kekerasan yang Buat Negeri Kita Ditakuti

Menurut Sofyan, melalui aplikasi tersebut, para pemilik modal besar akan memborong properti di sekitar destinasi pariwisata.

Selanjutnya, properti tersebut akan dipasarkan melalui Airbnb.

“Bangunan-bangunan, perumahan di sekitar obyek turis itu menjadi dikontrol oleh pemilik modal besar. Sehingga, orang lokal menjadi tidak ada tempat lagi untuk hidup,” kata dia.

Sofyan menjelaskan, realitas tersebut kini telah terjadi di beberapa destinasi wisata Indonesia. Para pemilik modal besar menguasai properti di kawasan pariwisata.

“Properti jadi sangat mahal karena dikontrol oleh investor internasional dan di-operate oleh Airbnb. Ini kita harus kita pikirkan ke depan,” ungkap Sofyan.

Selain permasalahan tersebut, Sofyan pun mengingatkan terkait masa depan bisnis meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

Baca juga: Dampak Covid-19, Pendapatan Investasi Asuransi Jiwa Merosot 252,8 Persen di Kuartal III 2020

Sebab, kata dia, usai pandemi Covid-19, bisnis MICE akan tergerus.

“Mungkin MICE nanti tinggal 10-20 persen saja orang mau datang untuk gathering. Saya juga sangat khawatir Pak Erick terkait masa depan airlines. Airlines kelas bisnis saya pikir akan sangat kecil. Nanti airlines akan banyak untuk leasure traveler, karena bisnis traveling jadi sangat minimum, terutama kelas bisnis traveling. Ini perlu kita pikirkan, terutama turis post-Covid,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com