Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Alam Indonesia Indah, tapi Kurang Menjual

Kompas.com - 28/11/2020, 11:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan perlunya ketenangan dan kedamaian untuk bisa menjual potensi pariwisata Indonesia kepada dunia.

Dia menjelaskan, pariwisata Indonesia masih kalah dibanding sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara dalam sejumlah hal, tetapi Indonesia hanya kalah dalam cara menjual.

"Kita menjualnya kurang dan itu memerlukan ketenangan dan kedamaian. Saya ulangi, ketenangan, kedamaian. Dan ketenangan, kedamaian, itu dilakukan oleh kita para pemimpin intelektual ini," kata Luhut dilansir dari Antara, Sabtu (28/11/2020).

Luhut meminta sejumlah oknum tidak lagi menjual ide-ide kekerasan yang kemudian membuat Indonesia ditakuti. Ia juga meminta jangan karena ambisi politik lalu sengaja menimbulkan keributan.

Baca juga: Soal Komodo Masuk Kawasan PLTD, PLN : Mungkin Mereka Memang Senang...

"Sebagai yang paling senior di ruangan ini, saya sampaikan itu. Jadi, jangan sampai karena kepentingan-kepentingan politik kita, ambisi-ambisi politik kita, berahi kekuasaan kita, kita buat keributan-keributan. Itu saya kira adalah dosa yang paling besar dari seorang pemimpin yang mengetahui itu," ujar dia.

Luhut menjelaskan, dibanding negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia tidak kalah dari segi alam, kebudayaan, kuliner, hingga hiburan. Sayangnya, ia mengakui memang masih ada kekurangan di sejumlah titik, misalnya infrastruktur hingga keramahtamahan penduduknya.

"Saya cukup banyak keliling dunia, apa yang kita lihat di Labuan Bajo, misalnya, di Mandalika, di Bali, di beberapa spot, di Toba, itu tempat-tempat yang sangat indah sekali. Tapi, kita kurang menjual karena banyak hal tadi, masalah infrastrukturnyalah, keramahtamahanlah," kata dia.

Oleh karena itu, Luhut meminta segenap masyarakat kompak dan ikut mendorong pengembangan pariwisata nasional.

Baca juga: Pemerintah Buka Suara Soal Polemik Foto Komodo Hadang Truk Proyek

"Sekarang bagaimana kita menciptakan lapangan kerja, mendidik orang untuk ramah tamah. Jangan kebencian, anger yang kita tampilkan. Di kejadian akhir-akhir ini, itu juga membuat orang menilai negara ini begini aja," ungkap Luhut.

"Kalau orang takut datang kemari, yang akan rugi itu rakyat kecil. Jadi kita sebagai pemimpin harus memberikan kedamaian, ketenangan, dan memberikan kesan, kau datang kemari, kau pasti kita jamin," kata dia kepada peserta Rakornas yang terdiri dari sejumlah menteri dan kepala daerah itu.

Danau Toba

Saat ini pemerintah tengah fokus mengembangkan infrastruktur di Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas atau lima Bali baru.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, salah satu infrastruktur yang akan dibangun untuk menarik minat wisatawan mancanegara adalah pembangunan pelabuhan di 12 lokasi di sekitar Danau Toba.

Baca juga: Mengenal Proyek Jurassic Park di TN Komodo yang Jadi Polemik

"Itu karena 7 bupati minta pelabuhan. Jadi ada kewajiban itu," kata dia.

Namun, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu mengakui, pemerintah tidak ingin menggelontorkan uang untuk membangun pelabuhan atas permintaan pemerintah daerah tersebut.

"Saya bilang, saya enggak mau bayar lagi," ujar Budi.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com