Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pak Ganjar Pranowo, Tolong Segera Perbanyak Fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat

Kompas.com - 02/12/2020, 06:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk segera bertindak menangani kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Pasalnya, angka kasus positif Covid-19 di Semarang, Kudus, Surakarta, dan Pati melonjak dalam tujuh hari. Bahkan, saat ini Kota Semarang memiliki kasus tertinggi di Jawa Tengah dengan 12.019 kasus dan tingkat kematian mencapai 751 orang.

"Tolong Pak Ganjar (Gubernur Jateng) dan wali kota yang kasusnya tinggi segera perbanyak fasilitas isolasi mandiri terpusat berkoordinasi dengan BNPB. Nanti dananya dibantu mereka,” ujar Luhut kepada Ganjar dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Covid-19 melalui keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Belum Izinkan Swasta Ikut Impor Vaksin Covid-19

Luhut juga menyarankan agar Pemprov Jateng bisa meniru penanganan kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Caranya yakni dengan meningkatkan fasilitas isolasi terpusat untuk pasien tanpa gejala dan bergejala ringan sehingga pasien dapat dipantau secara optimal.

"Seperti di Wisma Atlet, pasien bergejala awal dan ringan cepat ditangani dan diisolasi sehingga mencegah kondisi gawat yang menyebabkan kematian,” kata dia.

Luhut khawatir, bila pasien yang sudah terkonfimasi positif tidak segera ditangani dengan cepat, justru akan menularkan virus kepada keluarga terdekat sehingga menjadi klaster keluarga.

Sementara itu, Direktur RS Kariadi Semarang Agoes OP yang mengikuti rakor tersebut pun mengakui, tingginya angka kematian disebabkan keterlambatan penanganan pasien. Selain itu, keterbatasan ruang ICU untuk isolasi pasien Covid-19 juga memicu tingginya angka kematian di Jateng.

“Pasien masuk ke kami kasusnya sudah sangat berat dan terlambat masuk ICU,” ungkap dia.

Baca juga: UMKM Menjadi Nyawa Ekonomi Nasional

Menanggapi hal ini, Ganjar Pranowo menyatakan, dalam tiga hari ini, pihaknya akan menggenjot upaya-upaya menekan penyebaran virus corona, termasuk menambah fasilitas isolasi terpusat.

“Dalam tiga hari ini kami minta untuk gas pol, termasuk isolasi mandiri karena kalau di rumah tidak merasa diisolasi. Saya minta kepada para bupati kita cari hotel untuk isolasi mandiri, kita bayar,” ucap dia.

Ganjar melanjutkan, untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng telah diminta untuk terus melakukan tes, pelacakan, dan penelusuran secara aktif.

Baca juga: Tips Merancang Strategi Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com