Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Tiga Tips Bisnis Tetap Untung di Tengah Pandemi dan Resesi

Kompas.com - 02/12/2020, 12:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masuknya Indonesia ke zona resesi menyebabkan pukulan bagi berbagai sektor.

Sejumlah stimulus serta kebijakan dari pemerintah terus digulirkan demi memastikan perusahaan atau industri dari berbagai sektor tetap berjalan serta bertahan di tengah kondisi pandemi covid.

Lantas, bagaimana perusahaan dapat terus menjalankan usahanya bahkan dapat tumbuh di tengah pandemi covid?

Baca juga: 5 Strategi Mengatur Keuangan Hadapi Tantangan Ekonomi di Masa Pandemi

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk menjalankan bisnis bahkan tetap untung di tengah pandemi dan resesi:

1. Sehatnya keuangan karyawan = produktivitas perusahaan

Pakar Perencana Keuangan dari QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, ada hal yang mesti dilakukan agar pekerja dan perusahaan sama-sama sehat. Yakni dengan cara memperhatikan keuangan pekerjanya terlebih dahulu.

"Ada hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Pertama, menyiapkan karyawan untuk mengatur keuangan individu. Ketika keuangan karyawan dalam kondisi yang sehat, kinerja karyawan akan jauh lebih efektif dan produktif," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

Ligwina juga menambahkan bahwa karyawan perlu diedukasi untuk mengamankan sumber pendapatan utama. Seringkali karyawan terfokus kepada pendapatan sampingan.

Padahal, menurut dia, menjaga sumber pendapatan utama yang akan dapat menyelamatkan karyawan dan perusahaan di masa krisis. Dengan begitu, karyawan secara tidak langsung membantu perusahaan bertumbuh bersama-sama.

2. Kampanye marketing yang tepat sasaran

Chief Marketing Officer PT SiCepat Ekspres Indonesia Wiwin Dewi Herawati menjelaskan bahwa inovasi produk milik perusahaannya yakni HaLu, GOKIL, dan SIUNTUNG direspon baik oleh konsumen berkat kampanye marketing yang dilakukan SiCepat.

"Sejak awal pandemi, kami melihat adanya perubahan perilaku konsumen yang membuat kami berani mengubah strategi marketing menjadi 100 persen secara digital. Ternyata hal ini sangat membantu memotong cost sehingga bisa dialihkan lebih efektif lewat influencer social media yang tepat sasaran dengan target market SiCepat. Ini berdampak langsung ke purchase," ujar Wiwin.

Baca juga: Pandemi Bikin Transaksi Belanja Online Produk Kosmetik Naik 80 Persen

Berkat konversi ke online, SiCepat justru mampu bertumbuh di masa pandemi. Bahkan, mampu merekrut karyawan baru.

"Kami bermitra dengan TopKarir dalam proses mencari dan mengembangkan talenta kerja yang melek digital, jadi lebih efektif secara cost dan waktu dalam proses rekrutmennya," katanya.

3. People Management

Sementara CEO TopKarir Indonesia Bayu Janitra Wirjoatmodjo mengatakan, manajemen karyawan mulai dari proses rekrutmen talenta siap kerja hingga dukungan berkelanjutan bagi karyawan sama pentingnya dengan membangun strategi marketing ataupun keuangan dalam sebuah bisnis.

"Keberhasilan membangun kembali bisnis di tengah pandemi dan resesi harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bergantung pada talenta muda yang efektif dan efisien," kata dia.

"Yaitu melek digital, multi tasking, cepat beradaptasi, dan sesuai minat dan bakat. Ketika karyawan bekerja sesuai dengan minat dan bakat, pekerjaan akan lebih fokus dan efektif sehingga berpengaruh terhadap growth perusahaan," lanjut Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com