JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana memang cukup direkomendasikan bagi para pemula karena dana para investor akan dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, seperti yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana merupakan salah satu wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana.
Beberapa keuntungan yang bisa didapat lewat berinvestasi reksadana adalah, memiliki instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, bisa ditop-up dan dicairkan kapan saja, dan bebas pajak.
Secara sederhana, masyarakat melakukan urunan dana dan setelah terkumpul, dana tersebut dikelola sebagai bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.
Baca juga: BI Pangkas Suku Bungan Acuan, Ini Reksadana yang Diuntungkan
Jika dilihat dari portofolio efeknya, reksadana memiliki banyak jenis. Selain reksa dana pasar uang, ada pula reksa dana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksa danasaham, reksadana terproteksi, reksadana indeks, reksadana dengan penjaminan, hingga Exchanged Traded Fund (ETF).
Berikut adalah tips untuk memilih reksa dana untuk pemula seperti dilansir dari Lifepal, Sabtu (5/12/2020):
Prospektus dalam sebuah produk reksadana berisikan banyak hal terkait strategi pengelolaan reksadana, pembatasan investasi, hingga orang-orang di balik perusahaan manajer investasi tersebut.
Mencari tahu soal rekam jejak manajer investasi (MI) adalah hal wajib yang harus dilakukan investor. Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, sangat mudah untuk mengetahui apakah MI yang kita tuju pernah terlibat kasus, atau pelanggaran hukum lainnya.
Baca juga: Reksadana Terproteksi Masih Diminati Investor, Ini Sebabnya
Ketahui pula, jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) perusahaan manajer investasi tersebut. Besarnya AUM menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap MI.
Sebab, tidak mungkin investor mempercayakan dana mereka dikelola oleh MI yang kinerjanya buruk.
Data historis seputar imbal hasil sebuah reksadana secara bulanan hingga tahunan tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk memilih produk reksadana. Anda bisa melakukan perbandingan dengan menggunakan beberapa acuan atau benchmark.
Kinerja reksadana yang disertai benchmark bisa Anda temukan di fund fact sheet produk reksadana. Namun Anda pun bisa melakukan perbandingan secara mandiri dengan menggunakan benchmark sebagai berikut:
Baca juga: Investor Reksadana Terus Melonjak, Ini Penyebabnya
Reksadana pasar uang vs bunga deposito
Reksadana pasar uang merupakan reksa dana yang memiliki underlying asset atau aset dasar berupa instrumen pasar uang. Beberapa di antaranya adalah deposito dan surat utang jangka pendek yang jatuh temponya di bawah satu tahun.
Kinerja reksadana pasar uang memang tergolong lebih stabil ketimbang reksadana lainnya. Satu-satunya cara untuk mengukur performa reksa dana adalah dengan membandingkannya dengan deposito bank umum.