Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Masih Impor, Kemenkop UKM Ingin Perkuat Korporatisasi Peternak

Kompas.com - 06/12/2020, 07:30 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan hingga saat ini Indonesia masih mengimpor susu dalam jumlah besar.

Teten mengharapkan koperasi peternak sapi dapat meningkatkan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri dengan membangun model usaha berskala bisnis.

"Kami ingin memperkuat korporastisasi peternak di industri persusuan. Kita masih sangat besar impor susu kita, sehingga ini sangat strategis," ujarnya mengutip siaran resminya, Minggu (5/12/2020).

Baca juga: Australia Batal Jual Perusahaan Produsen Susu ke China

Teten menyebutkan, salah satu koperasi yang berada di Kabupaten Klaten, KJUB Puspetasari, bisa menjadi korporatisasi peternak susu sapi perah. Sehingga, kata Teten, koperasi bisa tumbuh menjadi sektor kewirausahaan modern, yaitu tidak beternak skala perorangan, namun skala bisnis.

"Khususnya di sini korporatisasi peternak susu sapi perah, koperasi mampu menjadi kewirausahaan yang modern. Peternak tidak beternak dengan skala kecil perorangan tapi skala bisnis. Dan ini (KJUB Puspetasari) sudah dalam bentuk kelembagaan koperasi," katanya.

Selain itu Teten juga mengatakan, korporatisasi peternak dan petani adalah bagian dari program besar Kemenkop UKM dalam pengembangan koperasi di sektor produksi.

Cara ini, menurut dia, bisa menjadi tonggak infrastruktur dengan dukungan rencana Presiden Joko Widido yang ingin mendorong korporatisasi petani.

Baca juga: Ada Corona, Apa Kabar Investasi Pabrik Susu China di Indonesia?

Di samping itu, Teten juga menjelaskan, KJUB Puspetasari dapat menjadi role model karena skala bisnisnya sudah cukup besar. Bahkan, telah menjadi koperasi sekunder dengan menjadi anggota KUD sektor peternak susu.

Selain itu, lanjut Teten, pihaknya juga akan berkordinasi dengan Menteri Pertanian, terkait peremajaan bibit sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com