Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Lanjutkan Penguatan, Bagaimana dengan Rupiah?

Kompas.com - 08/12/2020, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (8/12/2020). Berbeda dengan mata uang garuda yang pagi ini melemah.

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 5.937,52 atau naik 6,76 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.930,75.

Sebanyak 176 saham melaju di zona hijau dan 138 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 3,3 miliar saham.

Baca juga: Sentimen Vaksin Covid-19 Topang IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, secara teknikal IHSG masih berada dalam tren bullish, sehingga IHSG berpeluang menguat hari ini. Sentimen positif rencana pendistribusian vaksin Covid-19 juga mendorong pergerakan positif IHSG hari ini.

“IHSG diprediksi menguat terbatas. Secara teknikal pergerakan masih berada dalam trend bullish dan terdorong optimisme sampainya 1,2 juta vaksin Covid-19 ke Indonesia,” kata Dennis melalui siaran pers, Senin (7/12/2020).

Adapun pasar saham Asia pagi ini memerah.  Indeks Nikkei melemah 0,37 persen, indeks Hang Seng Hong Kong berkurang 0,71 persen, indeks Shanghai Komposit melemah 0,21 persen, dan indeks Strait Times terkoreksi 0,04 persen.

Sedangkan Wall Street pagi WIB ini ditutup variatif dengan kenaikan pada indeks acuan saham teknologi Nasdaq 0,4 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 negatif dengan penurunan masing-masing 0,49 persen dan 0,19 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini masih belum bisa mengikuti IHSG.

Melansir data Bloomberg pukul 09.32 WIB, rupiah melemah 0,19 persen) pada level Rp 14.132 per dollar AS, setelah sebelumnya ditutup pada level Rp 14.106 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah melemah, namun rupiah berpotensi menguat di siang hari. Penguatan rupiah ditopang oleh penantian stimulus fiskal AS yang mendorong pergerakan indeks dollar melemah.

Rupiah bisa menguat tipis, karena pasar masih menunggu stimulus fiskal AS yang akan rampung sebelum akhir pekan ini. Penantian stimulus fiskal menekan dollar AS yang masih terlihat melemah di kisaran 90,” kata Ariston.

Di sisi lain, pasar masih mengkhawatirkan prospek pemulihan ekonomi global di tengah masih meningginya kasus penularan Covid-19, termasuk di Indonesia, sementara vaksin masih belum terdistribusi menyeluruh.

“Dua sentimen yang berlawanan ini mungkin masih menahan pergerakan rupiah dalam kisaran yang tidak jauh berbeda seperti hari sebelumnya,” ujar dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.180 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 2,07 Persen, Rupiah Stagnan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com