Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Vaksin Covid-19, Bank DBS Ramal Pertumbuhan Kredit Tumbuh hingga 7 Persen

Kompas.com - 10/12/2020, 13:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kehadiran vaksin Covid-19 menumbuhkan optimisme pasar akan pemulihan ekonomi di akhir tahun 2020 atau di awal tahun 2021. Bank DBS memproyeksikan pemulihan ekonomi di tahun 2021 akan berdampak pada pertumbuhan kredit.

Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, pertumbuhan kredit di tahun 2021 akan tumbuh antara 5 persen sampai dengan 7 persen. Pertumbuhan kredit ini terjadi karena para pelaku usaha mulai optimistis kembali menjalankan usahanya yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19 dengan akses permodalan kredit perbankan.

“Untuk fokus Bank DBS di tahun 2021, kita melihat vaksin Covid-19 sudah ada dan itu menumbuhkan optimisme pasar dan yakin ekonomi akan membaik. Membaiknya ekonomi sudah tentu peran bank akan lebih besar, karena banyak perusahaan yang memerlukan dana untuk melanjutkan usahanya, jadi peran bank makin kuat,” kata Kunardy dalam virtual konferensi, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Restrukturisasi Kredit oleh Bank BUMN Capai Rp 490 triliun

Untuk sektor korporasi, Bank DBS menyasar penyaluran kredit produktif pada banyak sektor, meliputi sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), otomotif, telekomunikasi, penyedia tower, logistik, chemical, pakan ternak, rokok, sampai dengan industri finansial.

“Itu yang akan kami fokuskan, termasuk juga industri finansial seperti leasing company dan juga multifinance company,” tambah dia.

Sebagai informasi di akhir tahun ini Bank DBS mendanai pinjaman sindikasi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk untuk transaksi akuisisi terhadap 55 persen kepemilikan saham PT Mulia Boga Raya Tbk senilai Rp 2,6 triliun.

Sementara Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan, pendanaan ini tidak hanya untuk akuisisi saja, namun juga untuk refinancing utang perseroan dan juga modal usaha.

“PT Mulia Boga Raya dikenal dengan salah satu mereknya Prociz, perusahaan ini berkinerja baik dan kami mendapat peluang akuisisi, kami mencari pendanaan untuk membiayai transaksi tersebut, dan tim Bank DBS merspon positif dari mulai skema pendanaannya, sktrukturnya dan juga pricing sebagai facility agent,” ujar Paulus.

Baca juga: Bos BRI: Sudah Rp 754 Triliun Kredit Digelontorkan untuk UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com