Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Koreksi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi -2,2 Persen di 2020

Kompas.com - 10/12/2020, 14:58 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020.

Country Economist ADB untuk Indonesia Emma Allen mengatakan, pada tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 2,2 persen.

Kontraksi tersebut lebih dalam bila dibandingkan proyeksi yang dilakukan September lalu, yakni sebesar minus 1 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Perlu Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen agar Indonesia Jadi Negara Maju

"Ekonomi Indonesia pada kuartal III lalu terkontraksi 3,5 persen, dengan demikian dalam tiga kuartal pertama tahun ini ekonomi Indonesia terkontraksi 2 persen. Konsumsi swasta dan investasi pun terus merosot (sejak proyeksi terakhir," ujar Allen dalam ADB Indonesia Year-End Media Gathering, Kamis (10/12/2020).

Ellen mengatakan, Indonesia merupakan satu dari tiga negara yang mengalami koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 ini.

Dua negara lainnya, yakni Malaysia yang pertumbuhan ekonominya diproyeksi bakal mengalami kontraksi hingga 6 persen tahun ini, selain itu juga Filipina yang diproyeksi bakal mengalami kontraksi hingga 10 persen.

"Proyeksi tahun 2020 dikoreksi untuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina lantaran penularan Covid-19 menekan proses pemulihan ekonomi," ujar dia.

Baca juga: Meski Vaksin Covid-19 Telah Masuk RI, Bos BCA Prediksi Ekonomi Baru Normal pada 2022

Sementara itu, beberapa negara dinilai telah sukses membuka perekonomian mereka, seperti Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam, sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi pada periode Desember ini lebih tinggi dibanding September lalu.

ADB memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Thailand meski diproyeksi masih akan mengalami kontraksi, yakni 7,8 persen pada tahun 2020.

Namun, proyeksi tersebut lebih baik dari September lalu yang sebesar 8 persen.

Sementara Vietnam, perekonomiannya diperkirakan bakal tumbuh 2,3 persen hingga akhir tahun.

Angka tersebut naik bila dibandingkan proyeksi September lalu yang diperkirakan hanya tumbuh 1,8 persen.

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin dan UU Cipta Kerja Jadi Kunci Penggerak Ekonomi 2021

Adapun keseluruhan kawasan Asia Tenggara, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikoreksi ke bawah baik untuk tahun 2020 maupun 2021.

Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan bakal minus 4,4 persen dari yang sebelumnya minus 3,8 persen.

Sedangkan tahun 2021 diperkirakan hanya tumbuh 5,2 persen dari yang sebelumnya 5,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com