Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Digital ASEAN Dorong Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19

Kompas.com - 11/12/2020, 10:53 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Integrasi digital di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dinilai dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Integrasi digital bahkan dinilai mampu neningkatkan GDP di tiap negara anggota ASEAN hingga 1 triliun dollar AS di tahun 2025.

Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community Aladdin D. Rillo mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut pertukaran pandangan serta gagasan antara para pembuat kebijakan, akademisi, dan pakar industri tentang konektivitas digital ASEAN perlu dilakukan.

“Saya melihat konektivitas dan transformasi digital sebagai prioritas utama dan menjadi isu bersama yang saling terkait dan memengaruhi ekonomi semua sektor. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan pendekatan atau respon dan partisipasi dari multi-stakeholder, termasuk sektor swasta seperti Huawei,” kata Aladdin D. Rillo melalui siaran pers, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: AFPI Fokus Perkuat Ekosistem Digital Dalam 3 Tahun Kedepan

Rillo menambahkan, ASEAN membutuhkan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari negara, akademik, hingga sektor swasta untuk menjawab sejumlah kebutuhan yang menjadi prioritas negara-negara di kawasan serta memastikan keberlangsungan transformasi digital.

Hal itu bisa terwujud melalui pertukaran data untuk memandu penyusunan kebijakan dan pelayanan publik, serta melalui penyediaan beragam solusi digital untuk tujuan membangun resiliensi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga makin memainkan peran fundamental dalam menanggulangi Covid-19 serta membantu meringankan dampak buruknya. Berbagai industri di kawasan ASEAN juga meyakini, TIK mampu menjadi pendorong utama bagi percepatan pemulihan pasca pandemi.

Transformasi digital juga diyakini akan makin memperkuat konektivitas di antara anggota ASEAN dan mendorong negara-negara anggota memanfaatkan penggunaan teknologi digital dengan lebih baik lagi guna mendukung pertumbuhan bisnis maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat di kawasan ASEAN.

Pendiri dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, konektivitas digital menjadi kian relevan seiring pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Penelitian menunjukkan, negara-negara dengan infrastruktur konektivitas yang kuat mampu mengurangi hingga setengah dari dampak penurunan pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan wabah tersebut.

“Jika kita melakukannya dengan benar, kita dapat mewujudkan visi keseteraan pendidikan. Regulasi yang selaras di antara 10 negara ASEAN merupakan hal yang paling penting dan menjadi tantangan utama. Bila tantangan dapat teratasi dengan baik, niscaya kita dapat membuat kemajuan yang pesat," ujar Dino.

Baca juga: Pandemi Menjadi Katalis Transformasi Digital di Perbankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com