Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Pilkada Serentak di Kota Depok | Repotnya Mengisi e-Raport | Kisah Ratu Catur dalam "The Queen's Gambit"

Kompas.com - 12/12/2020, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Baru saja kita melaksanakan hajat besar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang digelar pada Rabu (9/12/2020) untuk menentukan 270 pemimpin daerah.

Namun, dalam situasi pandemi virus corona, penyelenggara pemilihan menetapkan prosedur pemungutan suara untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Akan tetapi ada yang berbeda, misalnya, tanda seseorang baru selesai mencoblos. Jika biasanya jari dicelupkan, maka demi keamanan jari tersebut diteteskan tinta pemilu sebagai tanda sudah menunaikan hak pilihnya.

Pertanyaan besarnya: apakah dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak ini akan menambah jumlah kasus covid-19? Benarkan setiap TPS sudah menjalankan protokol kesehatan dengan benar?

Selain konten seputar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya yang tayang di Kompasiana dalam sepekan.

1. Pilkada Depok 2020 Zona Merah, Begini Protokol Kesehatan Covid-19 di Wilayah Saya

Kompasianer Tety Polmasari mengaku tidak terlalu antusias mengikuti "pesta rakyat" ini. Alasannya, karena masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19.

Akan tetapi, biar bagaimanapun, tetap memberikan suaranya untuk pemilihan di Kota Depok --yang notabene berada di zona merah.

"Saya pun tiba di TPS 51 dengan memakai masker dan face shield. Di lapangan Berlian Permata Depok berdiri tenda berwarna merah maroon yang cukup luas. Seperti tenda hajatan," tulis Kompasianer Tety Polmasari melaporkan dari tempatnya memilih.

Jika dihitung, proses selama Kompasianer Tety Polmasari datang hingga selesai memilih itu tidak sampai 15 menit. Tapi, yang cukup jadi perhatiannya yakni protokol kesehatan Covid-19 yang begitu ketat diterapkan. (Baca selengkapnya)

2. Sekarang Wajib Swab untuk Masuk ke Proyek, Besok Pasti Wajib Vaksin

Semenjak pandemi Covid-19, tulis Kompasianer Meirri Alfianto, protokol kesehatan terkait penerimaan tamu di proyek-proyek banyak yang mengalami perubahan.

Bahkan ada beberapa tempat proyek yang mewajibkan swab test bagi tamu yang akan berkunjung. Dulu, mungkin, sekadar hasil rapid test maka tamu bisa masuk.

Namun, dengan kabar datangnya vaksin Sinovac bukan tidak mungkin kembali ada perubahan peraturan.

"Ini akan mengubah tren. Saya yakin nantinya ini akan mengubah protokol masuk area kerja (site). Bila tadinya menggunakan swab test, ke depannya akan berganti dengan vaksin," tulis Kompasianer Meirri Alfianto. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com