Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Hal yang Menentukan Masa Depan Industri Asuransi

Kompas.com - 14/12/2020, 16:40 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat tingkat kesadaran masyarakat akan produk kesehatan semakin tinggi. Hal itu berdampak terhadap industri asuransi.

Peniliti Senior sekaligus Ekonom PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero membeberkan ke depannya industri asuransi adalah salah satu industri yang masih tetap eksis.

Namun demikian, setidaknya ada 4 hal yang menentukan masa depan industri asuransi.

Baca juga: Mau Beli Asuransi Kesehatan? Simak Dulu 6 Hal Ini

"Pertama adalah perubahan ekonomi dan demografis yang mengubah orang ingin memiliki umur panjang, sehingga tingkat kesadaran akan kesehatan itu juga akan semakin meningkat," ujarnya saat jumpa pers Allianz, Senin (14/12/2020).

Menurut dia, perubahan ekonomi dan demografis membuat masyarakat memiliki harapan hidup lebih lama.Hal ini pula yang dinilai bisa meningkatkan jumlah pengguna produk asuransi semakin tinggi.

Kedua adalah mengubah perilaku konsumen yang menimbulkan permintaan akan pengalaman pelanggan yang superior.

Lalu yang ketiga adalah mengadopsi ruang digital. Dia menilai di saat-saat seperti ini, ruang digital memang sangat dibutuhkan.

Apabila biasanya teknologi seperti Zoom atau Microsoft team adalah teknologi yang jarang dipakai, sekarang justru dituntut untuk menggunakannya. Semua karyawan hingga anak sekolah pun sudah terbiasa untuk memakainya.

Baca juga: Dampak Pandemi, Produksi Premi di Sektor Asuransi Merosot

"Begitupun dengan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi yang mengadopsi digital akan lebih memiliki keunggulan yang jauh dibandingkan dengan perusahaan yang belum menggunakan digital sama sekali," ucapnya.

Lalu yang keempat adalah kemajuan teknologi, inovasi dan rantai nilai. Dia menilai dengan adanya saluran digital bisa mempercepat para konsumen mendapatkan layanan asuransi yang cepat.

"Keempat hal inilah yang akan menentukan masa depan industri asuransi. Jika perusahaan asuransi cepat menerapkan digitalisasi, maka akan semakin jelas dan pesat perkembangannya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com