Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Aplikasi ini, Masyarakat Bisa Ketahui Pergerakan Barang Lewat Tol Laut

Kompas.com - 15/12/2020, 18:32 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan aplikasi Sitolaut, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Tol Laut.

Melalui aplikasi tersebut, Kemenhub berupaya mempermudah masyarakat dan stakeholder terkait untuk mengakses layanan tol laut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, lewat aplikasi tersebut seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses layanan tol laut darimana saja.

Ia berharap, hal tersebut dapat mengoptimalkan operasional tol laut.

Baca juga: Kemenhub Luncurkan Si Tol Laut, Aplikasi Lacak Pergerakan Barang dari Suplier ke Reseller

“Pembuatan aplikasi SITOLAUT merupakan langkah yang tepat. Karena dapat mengubah proses layanan bongkar muat barang tol laut yang  sebelumnya dilakukan secara manual menjadi online," katanya dalam peluncuran aplikasi Sitolaut, Selasa (15/12/2020).

"Pemerintah berharap masyarakat dan stakeholder terkait dapat mengakses seluruh informasi terkait pelaksanaan program tol laut secara mudah, transparan dan komunikatif kapan saja dan dimana saja” tambah Budi.

Dengan adanya aplikasi tersebut, Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menginginkan tidak adanya lagi aksi monopoli yang dilakukan oleh oknum yang menyebabkan disparitas harga masih terjadi di daerah-daerah.

Pasalnya, tujuan penyelenggaraan program tol laut adalah untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah 3TP (Terluar, Terdepan,Terpencil dan Perbatasan), menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga, meningkatkan konektivitas dan pengiriman bahan pokok dan penting (Bapokting).

Baca juga: Efek Pandemi Covid-19, Anggaran Tol Laut Nyaris Dipotong

“Saya berpesan dengan adanya aplikasi SITOLAUT maka semua informasi jenis layanan jasa program tol laut bisa di akses dari seluruh wilayah sehingga proses pengiriman barang dari lokasi asal sampai ke tujuan barang terutama untuk wilayah terluar, terdepan, terpencil dan perbatasan semakin cepat, efektif, dan menghilangkan disparitas harga antar daerah,” tutur Budi.

Budi menambahkan, dengan adanya aplikasi ini akan semakin mendorong hasil-hasil bumi di wilayah pedalaman untuk dapat di ekspor antar daerah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com