Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Membuka Usaha Bisnis Kuliner

Kompas.com - 16/12/2020, 13:49 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka bisnis makanan atau kuliner adalah salah satu impian dari banyak orang. Apalagi ke depannya diprediksikan bisnis kuliner masih akan tetap meroket.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Bedi Zubaedi membeberkan setidaknya ada 4 tips yang bisa dilakukan ketika ingin membuka usaha di bidang kuliner.

"Pertama adalah pilih produk yang sudah diterima oleh masyarakat. Seperti gado-gado, ayam, nasi hingga mie. Mengapa? Karena produk-produk ini sudah sangat digemari oleh masyarakat," ujarnya saat ShopeePay Talks yang disiarkan secara virtual, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Survei: Program BLT UMKM Mampu Membuat Kapasitas dan Kinerja UMKM Meningkat Signifikan

Menurut dia, dalam menentukan produk, lebih baik mengikuti apa yang sudah atau yang sedang tren di pasar daripada menciptakan sebuah tren yang baru. Sebab, ketika membuat tren baru, akan lebih membutuhkan banyak biaya dan effort yang cukup besar.

Selain itu pula, pengusaha juga harus membutuhkan waktu yang lama ketika ingin memperkenalkan tren baru tersebut. "Jadi, jangan sampai keluar waktu yang banyak, keluar dana yang besar. Ikuti permintaan pasar saja," ucapnya.

Lalu yang kedua adalah pilih nama brand yang mudah dicerna dan tidak memiliki makna yang negatif. Hal ini, kata dia, juga harus diperhatikan agar pada saat proses pengajuan sertifikasi halal ataupun Haki, tidak ditolak.

Ketiga, lakukan perhitungan. Dia bilang, sebelum menghitung inventori untuk pembelanjaan, terlebih dahulu hitung produk yang mau dijual.

Dia mencontohkan misalnya, ketika orang menjual makanan dengan harga Rp 10.000 per porsi, kita harus menjual dengan harga Rp 7.000. "Intinya, buat harga itu yang bisa menutupi modal dan tidak terlalu mahal dibandingkan pesaing sebelah," katanya.

Keempat, pastikan bahan baku yang dibutuhkan mudah dicari. Apalagi ketika pengusaha memiliki planing untuk membesarkan usahanya, sekalipun di kota-kota kecil, bahan baku masih bisa tetap tersedia.

"Jangan nanti ketika mau buka cabang di daerah kecil di Sulawesi misalnya, menjadi terkendala hanya karena bahan baku susah tersedia. Jadi pilihlah bahan baku yang gampang dicari dan selalu tersedia dimana saja," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com