Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Indonesia Jadi Produsen Terbesar Dunia, Data Kelapa Sawit Masih Mengacu pada Malaysia

Kompas.com - 17/12/2020, 12:54 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat, sampai saat ini Indonesia masih menjadi produsen utama kelapa sawit di dunia.

Dengan pangsa pasar global sebesar 55 persen, Indonesia berhasil mengungguli negara tetangganya, Malaysia, yang berada di posisi kedua dengan porsi terhadap pasar global sebesar 28 persen.

Meskipun demikian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, pasar global dan para pakar masih menggunakan data stok yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia.

Baca juga: Begini Cara Kemnaker Tingkatkan Kualitas KNK di Perkebunan Kelapa Sawit

"Salah satu permasalahan memang yang selalu dibandingkan kita dengan Malaysia, kenapa memang kalau melihat stok global selalu cerminannya ke Malaysia," kata Musdhalifah dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (17/12/2020).

Menurut Musdhalifah, kecepatan dan keakuratan data berkaitan kelapa sawit di Malaysia menjadi alasan utama kenapa para pelaku pasar lebih memilih untuk menggunakan data dari Negeri Jiran itu.

"Malaysia everyday punya data yang akurat, perkembangan produksinya, perkembangan stoknya," ujar dia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Musdhalifah menyebutkan, pihaknya tengah melakukan berbagai macam perbaikan, khususnya yang berkaitan dengan data kelapa sawit.

"Itu adalah tantangan kita ke depan memperbaiki penyajian data, karena kita menjadi 55 persen di pasar global, kita harus memberikan informasi yang betul dan baik," tutur dia.

Baca juga: Protes, Pengusaha Minta Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Dikaji Ulang

Salah satu langkah yang telah dilakukan ialah rekonsiliasi data tutupan sawit pada akhir tahun lalu.

Dengan data tersebut, pemerintah diharapkan mampu memantau pergerakan produksi kelapa sawit.

"Kita sedang melakukan evaluasi-evaluasi, termasuk melihat lebih detail lagi," ucap Musdhalifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com