Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Menyebar 6 Kali Lebih Cepat di Era Digital, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Kompas.com - 17/12/2020, 14:19 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rahman mengatakan di era digital saat ini penyebaran informasi yang tidak benar sering sekali terjadi.

Dia menyebutkan, informasi yang tidak benar yang dikonsumsi oleh masyarakat menyebar enam kali lebih cepat.

"Penyebarannya informasi yang tidak benar itu prosesnya bisa mencapai 6 kali lipat lebih cepat dan jumlahnya mencapai 10 sampai 20 kali lebih banyak daripada informasi yang benar. Inilah yang harus kita pertimbangkan di era digital ini," ujar Fadjroel dalam diskusi Komunikasi Publik Membangun Optimisme Indonesia 2021 yang disiarkan secara virtual, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Minta Pembuat dan Penyebar Hoaks Sprindik Erick Thohir Diproses

Oleh sebab itu, lanjut Fadjroel, pemerintah saat ini tengah menyiapkan beberapa strategi agar Indonesia bisa "waras digital" dan bisa meminimalisir dari menyebarnya informasi yang tidak benar.

Strategi pertama, yakni dengan mendorong kewarasan digital melalui narasi-narasi yang baik.

Menurut Fadjroel, narasi-narasi yang baik harus ditingkatkan terus agar kesalahan alur informasi atau miskomunikasi bisa diminimalisir.

"Lalu yang kedua adalah mendorong masyarakat untuk bercerita di dunia digital. Kontra narasi terhadap informasi yang tidak benar harus dihentikan," ucap dia.

Ketiga, meningkatkan volume serta kecepatan dari berita-berita baik.

Baca juga: Serikat Buruh Bantah Demo Tolak UU Cipta Kerja karena Termakan Hoaks

"Karena proses pengirimannya juga cepat, kita juga harus bisa lebih cepat mencegahnya daripada proses penyebarannya. Lebih bagus mencegah daripada mengobati, sebelum terlambat," kata Fadroel.

Keempat, mendorong sebanyak mungkin cerita-cerita dari perempuan untuk menangkal ketakutan dan kebohongan yang senantiasa dikreasi dan disebarkan sebagai misinformasi ataupun disinformasi.

Kelima adalah melakukan analisis serta menerapkan metodologi jejaring sosial dan vitalitas dalam setiap kajian komunikasi publik yang dilakukan.

Fadroel menegaskan, kelima hal ini harus dilakukan bersama-sama dan tidak boleh sendirian.

Pemerintah dan masyarakat harus bisa bekerja sama untuk meminimalisir menyebarnya arus informasi yang tidak benar. 

"Informasi pada dasarnya adalah bersifat daur ulang yang dipublikasikan secara berulang-ulang. Jadi agar Indonesia bisa menuju waras digital saya kira harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama, bukan hanya pemerintah tapi masyarakat juga harus ikut membantu," ucap Fadjroel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com