Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Auri Steel Investasi Rp 69 Miliar di Kawasan Industri Kendal

Kompas.com - 18/12/2020, 21:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Auri Steel Metalindo memperluas fasilitas produksinya di Kawasan Industri Kendal (KIK).

Direktur Utama PT Auri Steel Metalindo Auripallas Pramana mengatakan, alasan memilih KIK tersebut lantaran status kawasan ekonomi khususnya.

Menurut dia, berinvestasi di KIK terdapat banyak keuntungan seperti pembebasan dan penurunan pajak, serta fasilitas bea masuk. Adapun total investasi Auri Steel di Kawasan Industri Kendal sebesar 4,9 juta dollar AS atau setara Rp 69 miliar.

Baca juga: Januari 2021, Tesla Jajaki Rencana Investasi di Indonesia

Perusahaan tersebut menjanjikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang setelah pabrik beroperasi penuh.

"KIK sebagai kawasan ekonomi khusus tentunya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan kawasan lainnya. Tetapi kita juga memiliki confidence level yang tinggi dengan pengembangnya yaitu PT Jababeka dan Sembcorp dari Singapura," ujar dia melalui keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).

"Sebab untuk menentukan lokasi pabrik, kontinuitas dan peran pengelola sangat penting untuk keberlangsungan operasi pada jangka panjang," tambah dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono yang hadir dalam pembukaan perdana Auri Steel ini mengatakan, utilitas pabrik baja dalam negeri saat ini masih rendah sehingga menyebabkan Indonesia masih harus mengimpor besi, baja dan produk turunannya.

Baca juga: Mendag Ajak Perancis Investasi di Industri Halal Indonesia

Padahal menurut dia, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui nilai tambah serta akan menjadi multiplier effect bagi aktivitas sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa.

"Perluasan pabrik baja ringan PT Auri Steel Metalindo ini merupakan kabar baik bagi industri baja di Indonesia karena dapat meningkatkan nilai produksi dalam negeri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com