Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina Beberkan Alasan Sektor Migas Defisit Meski Kelebihan Pasokan

Kompas.com - 22/12/2020, 14:13 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit sektor minyak dan gas (migas) masih menjadi salah satu isu utama yang dihadapi Indonesia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih tingginya impor dibanding ekspor migas telah terjadi di Indonesia sejak 2004.

Bahkan, meskipun pandemi Covid-19 telah menurunkan permintaan terhadap migas, defisit masih saja terjadi hingga saat ini.

Baca juga: Kemendag Targetkan Ekspor Non-Migas Capai 180 Miliar Dollar AS di 2021

Padahal, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan, Indonesia mengalami kelebihan pasokan atau oversupply migas.

"Namun, kenapa current account deficit terjadi di sektor migas," ujar Nicke dalam diskusi Outlook Perekonomian 2021, Selasa (22/12/2020).

Menurut Nicke, hal tersebut diakibatkan adanya ketidakselarasan antara produk migas yang dihasilkan dengan kebutuhan atau permintaan dalam negeri.

Oleh karenanya, industri migas memutuskan untuk melakukan ekspor terhadap produk-produk yang tidak sejalan tersebut, seperti batu bara dan gas.

"Namun, untuk memenuhi kebutuhan kita harus melakukan impor dari sisi minyak dan elpiji yang secara value ini menghasilkan defisit," kata dia.

Baca juga: SKK Migas Targetkan Lifting Migas Tahun Depan 705.000 Barrel per Hari, Ini Alasannya

Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina bersama dengan pemerintah tengah berupaya mendorong tingkat ketahanan energi nasional menjadi kemandirian energi.

"Kita sebagai negara harus mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," ucap Nicke.

Sebagai informasi, mengacu pada data BPS, sejak Januari 2020 hingga November 2020, sektor migas mengalami defisit sebesar 322,9 juta dollar AS.

Produk hasil minyak menjadi satu-satunya yang komoditas migas yang mengalami defisit, yakni sebesar 643 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com