Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut 56 Persen Surat Utang Negara Dikantongi Ibu-ibu

Kompas.com - 22/12/2020, 15:26 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah klaim yang mengatakan utang yang didapatkan pemerintah Indonesia sebagian besar dari luar negeri.

Bendahara Negara itu menjelaskan utang pemerintah sumber terbesarnya masih dari dalam negeri.

Bahkan, menurut dia, untuk obligasi negara yang sifatnya ritel atau bisa dibeli oleh masyarakat sebanyak 56 persen dipegang oleh ibu-ibu.

Baca juga: Lelang Surat Utang Negara, Pemerintah Kantongi Rp 25,6 Triliun

"Hari ini Hari Ibu, surat negara kita, 56 persen obligasi negara yang kita keluarkan itu dibeli oleh ibu-ibu. Lebih banyak dari laki-laki," jelas Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia yang diadakan secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Selain itu, dia menjelaskan, sudah banyak pula generasi muda atau generasi milenial yang juga mulai berinvestasi dengan instrumen SBN ritel.

Investasi oleh milenial tersebut dilakukan baik melalui instrumen SBN ritel konvensional maupun syariah.

Selain itu, surat utang pemerintah juga dibeli oleh perbankan dalam negeri.

Pasalnya, jumlah tabungan masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disimpan di perbankan di masa pandemi mengalami peningkatan. Namun, jumlah kredit yang disalurkan tak sebanding.

Baca juga: Lelang 7 Surat Utang Negara, Pemerintah Kantongi Rp 32,7 Triliun

"Jadi bank ini pembeli surat berharga yang paling besar," jelas Sri Mulyani.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2020, pemerintah meraup dana sebesar Rp 24,6 triliun dari lelang tujuh surat utang negara.

Investor asing tercatat membanjiri penawaran tujuh surat utang tersebut.

Sementara, pemerintah juga mendapatkan dana segar sebesar Rp 6,14 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.

Raupan dana itu 22,11 persen dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 27,76 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com