Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Mulai Pasarkan Suku Cadang Alat Berat Asal China

Kompas.com - 24/12/2020, 13:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intraco Penta Tbk (INTA), emiten penyedia alat berat mulai memasarkan produk suku cadang asal China, LiuGong. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) anak perusahaan INTA yaitu PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) dengan PT LiuGong Machinery Indonesia (LMI).

Dalam nota kesepahaman tersebut, INTA diberikan kewenangan untuk memasarkan, menjual serta mendistribusikan produk unit alat berat serta suku cadang merek LiuGong dan Dressta di pasar lokal. Kerja sama dengan LiuGong dilakukan setelah perseroan mengakhiri perjanjian distributor dengan Volvo Construction Equipment Singapore (Pte.) Ltd. dan PT Volvo Indonesia.

Eddy Rodianto, selaku Direktur INTA mengatakan, pasar alat berat di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan fluktuasi harga komoditas batubara dan pandemi Covid-19.

Hal ini dinilai berdampak terhadap kinerja lini usaha alat berat INTA. Di sisi lain, para pemain besar industri alat berat mengalami penurunan penjualan sepanjang tahun 2020, hal ini kemudian menjadi momentum bagi produsen alat berat asal China untuk merebut market share.

“Mengingat LiuGong mampu bersaing di pasar alat berat Indonesia dengan market share sebesar 4 persen pada tahun 2020, diharapkan menjadi sinyal baik bagi kinerja lini usaha alat berat INTA,” ungkap Eddy melalui siaran pers, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Ini Jurus Pertamina Tekan Impor BBM dan Elpiji

LiuGong merupakan perusahaan alat berat asal negeri Tirai Bambu, yang mengembangkan produk-produk baru dengan bauran teknologi yang dinilai sesuai dengan kondisi geografi Indonesia.

Selain kesepakatan dengan LiuGong, IPPS juga menjadi distributor resmi produk suku cadang Blumaq di Indonesia. Blumaq sendiri merupakan produsen suku cadang alternatif untuk alat berat ternama seperti Caterpillar, Volvo, dan Komatsu.

Di sisi lain, perseroan mencatat penjualan suku cadang meningkat sebesar 38,4 persen di Kuartal III-2020 dibandingkan dengan Kuartal II-2020. Dengan rincian, penjualan alat berat ke sektor infrastruktur tercatat sebesar 43 persen, pertambangan sebesar 37 persen, industri umum sebesar 4 persen, transportasi, perkebunan, dan pertanian masing-masing sebesar 1 persen, serta ke sektor lainnya sebesar 13 persen.

“Penjualan suku cadang alat berat masih menunjukkan indikasi ketahanan di tengah kondisi menurunnya pasar alat berat di Indonesia. Diversifikasi segmen konsumen di luar sektor pertambangan yang dilakukan INTA sejak tahun lalu juga menuai hasil positif,” jelas Eddy.

Baca juga: Ini Alasan Orang Indonesia Tertarik Belanja Saat Harbolnas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com