Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik LG Bakal Dimulai 2021

Kompas.com - 30/12/2020, 13:39 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menandatangani nota kesepemahaman (momerandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, perusahaan baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan dengan penandatanganan nota kesepemahaman tersebut pada tahun 2021 mendatang akan dimulai pembangunan tahap awal pabrik baterai kendaraan listrik.

"InsyaAllah tidak lama-lama, kemungkinan besar groundbreaking semester I 2021. Tahap pertama insyaAllah sudah mulai bangun pabrik," jelas Bahlil dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: LG Bakal Bangun Pabrik Baterai Listrik di RI, Nilai Investasi Capai Rp 142 Triliun

Dalam pelaksanaannya, LG akan bekerja sama dengan konsorsium BUMN MIND ID yang terdiri atas PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara.

Menurut Bahlil, Antam akan terlibat dalam proses produksi baterai kendaraan listrik di bagian hulu, sementara untuk Pertamina, PLN, dan Inalum bakal terlibat dalam proses produksi hilir, yakni sel baterai, industri prekursor dan katoda.

Adapun lokasi dari pabrik nantinya terpisah menjadi dua, yakni di kawasan Maluku Utara untuk smelter dan tambang, dan kawasan Batang untuk proses produksi hilir.

"Ini investasi konsorsium perusahaan asing yang bekerja sama dengan konsorsium BUMN, dari hulu ke hilir, semua ikut terlibat tidak lagi bicara sendiripsendiri karena perintah Presiden semua harus masuk ikut ambil bagian karena salah satu tujuan investasi percepatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pertumbuhan ekonomi," jelas dia.

Baca juga: BUMN Mau Keroyokan Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

Secara keseluruhan total investasi LG di Indonesia mencapai 9,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 143 triliun.

Menurut Bahlil di dalam MoU tersebut juga ditekankan keterlibatan pengusaha nasional di daerah serta UMKM.

"Tidak hanya dalam konteks LG Group dan BUMN, tapi juga pengusaha swasta nasional dan daerah, investasi yang turun di daerah harus memberikan dampak positif ke daerah dan melahirkan pengusaha-pengusaha baru," ujar Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com