Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Menguat ke Level Tertinggi dalam 10 Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 07/01/2021, 11:30 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah global menguat ke level tertinggi sejak Februari 2020 pada sesi perdagangan Rabu (6/1/2021).

Rencana pemangkasan produksi secara besar-besaran yang akan dilakukan oleh Arab Saudi menjadi sentimen utama pendongkrak harga minyak.

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/1/2021), harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Februari menguat 70 sen atau 1,4 persen ke level 50,63 dollar AS per barrel.

Baca juga: Arab Saudi Akhirnya Setuju Pangkas Produksi, Harga Minyak Melonjak

Penguatan juga dialami harga minyak mentah acuan global, Brent, yang merangkak naik 70 sen atau setara 1,3 persen ke level 54,3 dollar AS per barrel.

Rencana pemangkasan produksi sebesar 1 juta barrel per hari yang akan mulai dilakukan pada Februari mendatang oleh Pemerintah Arab Saudi menjadi pengkerek utama harga minyak mentah.

Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan, langkah pemangkasan yang akan dilakukan hingga Maret itu diyakini berdampak terhadap penjualan dalam negeri maupun ekspor.

"Ini merupakan hadiah dan kejutan yang luar biasa," katanya, dikutip Rabu.

Selain pemangkasan tersebut, data Pemerintah AS menunjukkan, stok penyimpanan minyak mentah hasil produksi dalam negeri mengalami penurunan ke level terendah sejak Agustus 2020.

Meskipun data Administrasi Informasi Energi AS menunjukan, stok BBM meningkat sementara konsumsi menurun, momentum penguatan harga minyak mentah masih dapat terjaga oleh kedua sentimen tersebut.

Kendati demikian, Goldman Sachs Group, mewanti-wanti, pelemahan permintaan minyak sudah mulai terlihat dari rencana pemangkasan yang akan dilakukan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com