Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Dugaan Penipuan GrabToko | Prospek Saham Antam di 2021

Kompas.com - 08/01/2021, 07:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, nama GrabToko mencuat di pemberitaan atas dugaan penipuan.

Banyak yang mengira bahwa GrabToko merupakan bagian dari Grab Indonesia.

Padahal, GrabToko merupakan platform jual beli yang baru didirikan pada Agustus 2020 yang menjajakan berbagi produk elektronik, mulai dari laptop, ponsel, hingga alat gaming dengan harga yang miring.

Baca juga: Grab Indonesia Akan Ambil Langkah Hukum terhadap GrabToko

Grab Indonesia pun telah membantah bahwa GrabToko merupakan bagian dari mereka.

Berita tersebut masuk dalam jajaran populer Money Kompas.com, Jumat (8/1/2021).

Selain itu, ada pula berita lainnya seperti dampak pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 hingga saham PT Aneka Tambang yang naik daun.

1. Grab Indonesia Akan Ambil Langkah Hukum, Ini Respons GrabToko

 

Grab Indonesia berencana akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk melindungi reputasi merek yang ikut disebut-sebut dalam dugaan kasus penipuan yang dilakukan oleh GrabToko.

Menanggapi pernyataan Grab Indonesia yang akan melakukan tindakan hukum atas penggunaan nama serupa, GrabToko menegaskan, pihaknya tidak ada hubungan apa pun dengan Grab Indonesia.

"Kami tidak ada hubungan apapun dengan @grabid," tulis salah satu anggota GrabToko melalui instastory Instagram @GrabToko, Kamis (7/1/2021).

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

2. Pembatasan Sosial Diperketat, Sri Mulyani Ungkap Dampaknya ke Ekonomi

Pemerintah akan kembali mengetatkan pembatasan sosial di seluruh provinsi Jawa dan Bali pada 11 Januari-25 Januari 2021.

Pembatasan kegiatan masyarakat tersebut antara lain membatasi tempat kerja dengan memberlakukan work from home 75 persen dari total karyawan, aktivitas belajar-mengajar dilakukan secara daring, pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan, hingga jam moda transportasi umum.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pengetatan pembatasan sosial di bulan ini tentu akan menekan ekonomi, utamanya dari sisi konsumsi rumah tangga.

“Tentu saja, kalau kita lihat seperti yang terjadi di April-Mei 2020 waktu terjadi PSBB sangat ketat, ekonomi menurun. Dan waktu kemudian September 2020, DKI Jakarta pengetatan saat kasus naik, kita juga lihat konsumsi terjadi perlambatan lagi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN 2020, Rabu (6/1/2021). 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com