JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tengah naik daun di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak beberapa hari terakhir, kenaikan sahamnya bahkan di atas 10 persen per harinya.
Mengutip informasi perdagangan BEI pada Sabtu (9/1/2021), harga saham ANTM (ANTM saham) di penutupan perdagangan terakhir atau pada Jumat Sore (8/1/2021) berada di level Rp 2.600 per lembarnya.
Pada hari Jumat kemarin, saham ANTM memang mengalami penurunan dibanding saat pembukaan perdagangan pagi harinya yakni sebesar Rp 2.640.
Namun jika dilihat dari perdagangan saham di BEI sepanjang 3 bulan terakhir, harga saham ANTM saat ini sudah mengalami kenaikan lebih dari 3 kali lipat dari harga saham pada November 2020.
Baca juga: Harga Nikel Bakal Mengkilap di Tahun 2021, Saham ANTM, TINS, dan INCO Bisa Dilirik
Harga terbaru tersebut merupakan hasil dari kenaikan beruntun dalam 3 bulan terakhir. Tepat 3 bulan lalu atau pada 8 Oktober 2020, harga penutupan saham Antam masih diperdagangkan di level Rp 720 per lembar saham.
Sebulan berikutnya atau pada 9 November 2020, harga saham ANTM sudah berada di level Rp 1.240 saat penutupan perdagangan.
Berselang satu bulan setelahnya atau pada 8 Desember 2020, harga penutupan saham anak usaha Inalum itu naik tipis di level Rp 1.285. Harga saham tersebut naik turun hingga menjelang tutup tahun.
Harga saham ANTM (ANTM saham) mulai bergerak di level di atas Rp 2.000 per lembar saat memasuki tahun 2021. Pada perdagangan saham terakhir di 2020 atau pada 30 Desember 2020, harga penutupan saham ANTM yakni sebesar Rp 1.935.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Koin Emas Dinar
Sementara pada perdagangan perdana tahun ini atau pada 4 Januari 2021, nilai saham ANTM sudah kembali melonjak mencapai Rp 2.190 per lembarnya.
Saat perdagangan saham terakhir yakni 8 Januari 2021, harga saham Antam sudah dibanderol seharga Rp 2.600 saat sesi penutupan perdagangan.
Berikut rincian lengkap informasi harga saham ANTM dalam 3 bulan terakhir berdasarkan data perdagangan saham BEI (harga penutupan):
Januari 2021
Desember 2020:
Baca juga: BEI Suspensi Saham Indosat dan Urban Jakarta Propertindo, Ada Apa?
November 2020
Oktober 2020