Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Influencer Saham, Ini Hal yang Harus Diwaspadai Investor Pemula

Kompas.com - 10/01/2021, 15:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah investor di pasar modal meningkat signifikan sepanjang tahun lalu.

Itu terefleksi dari jumlah single investor identification (SID) yang tercatat sebanyak 3,87 juta per 29 Desember 2020 atau meningkat 56 persen dari akhir 2019.

Jumlah investor saham di antaranya mencapai 1,68 juta SID atau melonjak 53 persen.

Baca juga: Deretan Influencer yang Main Saham, dari Anak Presiden hingga Ustaz

Investor atau trader saham pemula tertarik masuk ke dunia saham tentu secara logika ingin menikmati keuntungan besar dan cepat karena mindset mereka masuk pasar saham adalah bermain saham bukan bisnis saham.

Dikutip dari Kontan, Emiten.com menilai perspektif main saham dan tingginya pertumbuhan jumlah investor ini dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dengan memakai influencer untuk memamerkan nama saham tertentu untuk meraup keuntungan.

“Kami sudah melihat permasalahan seperti ini akan muncul sebelum startup platform emiten.com dibentuk. Tidak semua orang dapat mengakses grup berbayar yang nilainya fantastis, setelah bayar pun mereka masih kemungkinan dijadikan sasaran dump apalagi yang tidak bayar. Oleh karena itu waspada bila terdapat grup gratis dan grup berbayar. Dan bila terdapat edukasi pun maka para pemula juga berisiko terkotak kotak dengan 1 aliran trading investing tertentu,” ujar Denny Huang, CEO & Founder emiten.com dalam siaran pers, Sabtu (9/1).

Denny mengatakan, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan dalam beli jual saham baik trading harian maupun untuk investasi.

Baca juga: Marak Influencer Saham, BEI Ingatkan Potensi Tuntutan Hukum dari Follower

Misalnya, faktor seperti valuasi mulai dari PBV, PER, PCFR, PSR, DER, EPS, NPM, perpajakan, sentimen induk atau afiliasi perusahaan, aksi korporasi right issue, tren bisnis satu dua tahun ke depan, dan good corporate governance perusahaan.

Selain itu, faktor eksternal dan juga ekonomi makro harus diperhatikan.

“Rapat The Fed atau OPEC, laporan BPS, serta tidak lupa untuk melihat makro global serta selalu penting mengingat trailing stop, money management dan stoploss,” pungkas Denny.

Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai investor atau trader pemula di pasar saham menurut Emiten.com agar tidak mengalami kerugian ke depan:

1. Influencer berulang kali memamerkan keuntungan besar dalam bentuk rupiah dalam waktu singkat.

Perlu diketahui bahwa saham adalah instrumen beresiko tinggi dan cenderung jangka panjang yang pergerakan naik turun tergolong cepat

2. Influencer tidak menjelaskan margin of safety atau selisih antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga jual saat ini.

Seringkali informasi hanya berupa potensi profit besar namun tidak masuk akal dicapai dalam waktu singkat dan cepat oleh trader investor saham pemula karena pasti ada suspensi maupun unusual market activity (UMA).

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com