Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal IV 2020, BI Sebut Kegiatan Dunia Usaha Membaik

Kompas.com - 13/01/2021, 19:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia melaporkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan dunia usaha membaik pada kuartal IV 2020, meskipun masih dalam fase kontraksi.

Membaiknya kegiatan dunia usaha tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal IV 2020 sebesar -3,90 persen.

Angkanya membaik dari -5,97 persen pada kuartal III 2020.

Baca juga: Relaksasi dari BI Ampuh Tekan NPL Kartu Kredit

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, perbaikan kegiatan usaha didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang tumbuh positif.

"Yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan; Listrik, Gas dan Air Bersih, serta Jasa-jasa," kata Erwin dalam siaran pers, Rabu (13/1/2021).

Selain sektor di atas, beberapa sektor juga terindikasi membaik, antara lain sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran: serta sektor Industri Pengolahan dan sektor Konstruksi.

Erwin mengemukakan, perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung oleh permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.

Ketersediaan bahan baku produksi dan peningkatan jumlah pelanggan baru di subsektor listrik pun menjadi katalis bagi kondisi dunia usaha.

Baca juga: Pengusaha Berharap Vaksin Covid-19 Gairahkan Kembali Dunia Usaha pada 2021

Sejalan dengan perkembangan SKDU, survei penggunaan tenaga kerja dan kondisi keuangan dunia usaha membaik pada kuartal IV 2020, dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Sementara itu, kapasitas produksi terpakai mencapai 71,96 persen pada kuartal IV 2020, cenderung stabil dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya," sebut Erwin.

Sementara pada kuartal I 2021, responden memperkirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja positif dengan SBT sebesar 7,68 persen.

"Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh sektor ekonomi, terutama sektor Keuangan, sektor Real Estate dan jasa Perusahaan, serta sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan," pungkas Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com