JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rasa dukanya atas meninggalnya Syekh Ali Jaber. Bagi Erick, wafatnya Syekh Ali Jaber merupakan duka bagi bangsa Indonesia.
“Indonesia kehilangan salah satu ulama besar, guru bagi kita semua. Wafatnya Syekh Ali Jaber menjadi duka yang besar bagi segenap bangsa Indonesia,” tulis Erick dalam unggahan di akun Instagram resminya, @erickthohir, Kamis (14/1/2021).
Bagi Erick, Almarhum merupakan sosok ulama yang tak sekedar memberikan pelajaran dan nasihat saja, tapi juga memberikan contoh tentang keindahan Islam lewat prilakunya.
“Islam yang mengedepankan akhlak, kehangatan dan budi pekerti luhur terhadap sesama,” lanjutnya.
Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pelaku Usaha Ultra Mikro Bekerja 73,3 Jam per Pekan
Mantan bos Inter Milan Itu mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.
“Syeikh Ali Jaber adalah panutan dan inspirasi. Semoga guru kita, Syeikh Ali Jaber mendapat (tempat) terbaik di sisi Allah SWT. Semoga pula keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pagi ini, Kamis (14/1/2021).
Ulama asal Madinah, Arab Saudi, itu mengembuskan napas terakhir pada pukul 08.30 WIB di RS Yasri Cempaka Putih.
Pendakwah karismatik itu meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap penyakit Covid-19, meskipun kesehatannya sempat dikabarkan membaik.
Ustaz Yusuf Mansur bahkan menyatakan bahwa Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif virus corona.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Baca juga: Soal Internet Lambat Akses Netflix, Ini Kata Telkom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.