Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Tahun 2020, Neraca Dagang RI Surplus 2,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/01/2021, 10:05 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi surplus neraca perdagangan sebesar 2,1 miliar dollar AS pada November 2020.

Dengan demikian selama delapan bulan berturut-turut Indonesia sepanjang tahun 2020, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan.

Kepala BPS Suhariyanto menejlaskan, kinerja perdagangan yang surplus disebabkan oleh kinerja ekspor yang menggembirakan baik secara bulanan (month to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: 7 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus

Sementara untuk impor, nilainya tumbuh secara bulanan, namun masih turun tipis bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Kalau dilihat pentyebab utama surplus sebesar 2,1 miliar dollar AS ini kalau dilihat komoditas penyumbang surplus lumayan besar adalah lemak, minyak, dan hewan nabati kemudian bahan bakar mineral, dan satu lagi, surplus berasal dari besi dan baja," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1/2021).

Lebih rinci dijelaskan, realisasi ekspor pada Desember 2020 mencapai 16,54 miliar dollar AS. Angka tersebut tumbuh 8,39 persen bila dibandingkan November 2020, sementara bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu pun tumbuh hingga 14,63 persen.

Sementara untuk impor realisasinya mencapai pada Desember 2020 mencapai 14,44 miliar dollar AS. Bila dibandingkan dengan November 2020 nilainya tumbuh 14 persen sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masih terkontraksi tipis 0,47 persen.

"Secara year on year impor turun tipis 0,47 persen terjadi karena impor non migas masih tumbuh 4,71 persen tapi turun tipis karena didorong impor migas yang turun 30,54 persen," ujar Suhariyanto.

Adapun beberapa negara yang mencatatkan surplus dengan Indonesia yakni Amerika Serikat dengan surlus sebesar 1,23 miliar dollar AS, India sebesar 866 juta dollar AS, dan Filipina sebesar 468,9 juta dollar AS.

"Sebaliknya terjadi defisit dengan China Desember ini karen impor China Desember ini mengalami peningkatan, sehingga bulan Desember ini defisit kita dengan China sebesar 1,1 miliar dollar AS, juga dengan Australia 260 juta dollar AS, dan dengan Brazil defisit 203 juta dollar AS," ujar Suhariyanto.

Baca juga: Konsumsi Menurun, Pemerintah Genjot Penggunaan Mobil Listrik Hingga Ekspor Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com