Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor pada Desember 2020 Tumbuh 14 Persen, BPS: Biasanya Agak Turun

Kompas.com - 15/01/2021, 13:36 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Badan Pusat Statisitik (BPS) melaporkan, pada Desember 2020 total nilai impor Indonesia mencapai 14,44 miliar dollar AS, atau tumbuh 14 persen bila dibandingkan dengan November 2020.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Desember 2020 turun tipis, yakni sebesar 0,47 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, perkembangan impor pada Desember menunjukkan pola yang tidak biasa. Sebab, biasanya pada Desember, kinerja impor cenderung turun karena ada pola libur akhir tahun. Hal serupa juga memberikan dampak yang sama terhadap kinerja ekspor.

Baca juga: China Mau 'Tikung' Jepang di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya?

"Perkembangan impor bulanan menunjukkan patttern yang tidak biasa, di mana kalau Desember impor agak turun, dan ekspor juga. Karena banyak libur, tapi tidak di Desember 2020," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1/2021).

Suhariyanto menjelaskan, kenaikan impor secara bulanan terjadi lantaran ada kenaikan impor migas sebesar 36,57 persen menjadi 1,48 miliar dollar AS. Sementara untuk impor non-migas naik 11,89 persen menjadi 12,96 miliar dollar AS.

Sementara kontraksi tipis terhadap kinerja impor secara tahunan terjadi lantaran impor migas yang merosot 30,54 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Untuk impor non-migas kinerjanya masih tumbuh 4,71 persen.

Secara kumulatif sepanjang tahun 2020, nilai impor Indonesia mencapai 141,57 miliar dollar AS. Bila dibandingkan dengan tahun 2019, terjadi penurunan impor cukup dalam, yakni sebesar 17,34 persen.

"Di mana impor kita paling besar berupa mesin dan peralatan mekanis serta peralatan elektronik," jelas Suhariyanto.

Baca juga: Erick Thohir Mau Gedung Sarinah Pasca-Renovasi Diresmikan Saat Hari Pahlawan

Bila dirinci berdasarkan penggunaaan barang, impor bahan baku mengalami penurunan 18,32 persen, sedangkan barang modal sebesar 16,73 persen.

Untuk barang konsumsi pun juga mengalami penurunan impor sebesar 10,93 persen. "2020 tahun yang luar biasa karena pandemi mengganggu dari sisi supply dan demand, sehingga bisa dipahami ketika penurunan impor dan bisa terlihat di pertumbuhan ekonomi di mana berbagai sektor mengalami kontraksi," ujar Suhariyanto.

"Tapi, seiring dengan vaksinasi dan kepatuhan masyarakat, kami berharap 2021 lebih optimistis sehingga perekonomian akan menjadi lebih baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com