Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta SWF Kejar Target 20 Miliar Dollar AS, Jokowi: Duit yang Gede Banget

Kompas.com - 15/01/2021, 21:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo sudah menargetkan Lembaga Pengelola Investasi (Sovereign Wealth Fund/SWF) mengumpulkan dana 20 miliar dollar AS.

Lembaga yang diberi nama Indonesian Investment Authority (INA) harus bisa mencapai target dalam 1-2 bulan ke depan.

"Saya tadi bisik-bisik sama Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati). Awal-awal ini, sebulan dua bulan ini, target yang masuk ke SWF kita berapa? Dijawab Menteri Keuangan kira-kira 20 miliar dollar AS. Duit yang gede banget," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 secara virtual, Jumat (15/1/2021).

Jokowi menyebut, SWF memang dibutuhkan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar. SWF dibentuk untuk meningkatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan menurunkan rasio utang terhadap PDB Indonesia.

Adapun pemerintah bakal menyetorkan modal awal ke lembaga tersebut sebesar Rp 15 triliun dan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rp 50 triliun.

"Saya harap INA jadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum, jadi mitra strategis yang andal dan tepercaya untuk pembangunan ekonomi yang jangka panjang dan berkelanjutan," ungkap Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Amerika Serikat hingga Kanada Tertarik Tanamkan Dana di SWF Indonesia

Lebih lanjut dia menuturkan, INA bakal menjadi solusi alternatif bagi pembiayaan pembangunan. Agar semakin cepat beroperasi, pihaknya sudah menunjuk nama-nama dewan untuk INA.

"Nama-nama untuk dewan pengawas sudah kita sampaikan ke DPR. Kita harap selesai minggu depan ini," pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Indonesia mendapatkan lagi suntikkan dana untuk dikelola pada Lembaga Pengelola Investasi dari Kanada, sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28 triliun lebih.

Jokowi pun sempat menyebut, banyak negara di dunia mulai menunjukkan ketertarikannya pada sovereign wealth fund (SWF) yang disebut dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authorithy (INA).

Menurut dia, beberapa negara yang sudah mengungkapkan ketertarikannya yakni mulai dari Amerika Serikat, Jepang, serta Uni Emirat Arab. Selain itu juga Arab Saudi dan Kanada.

"Sekarang sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikannya (terhadap SWF), antara lain Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudim dan Kanada," ujar Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia yang diadakan secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Airlangga Sebut Ada Dua Negara Siap Guyur 6 Miliar Dollar AS di SWF, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com