Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham yang Dijagokan Yusuf Mansur Sempat Hijau, Ini Kata Analis

Kompas.com - 26/01/2021, 13:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Empat saham BUMN yang dijagokan Yusuf Mansur, Telkom Indonesia (TLKM), Bukit Asam (PTBA), Wijaya Karya (WIKA), dan Waskita Karya (WSKT) sempat menyentuh zona hijau dalam perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/1/2021).

Melalui Instagram, Yusuf Mansur melalui metode "Mansurmology" mengungkapkan saham yang ia jagokan berada dalam zona hijau. Ia berharap 4 saham tersebut bisa stabil di zona hijau sampai dengan sesi II penutupan perdagangan.

Lantas bagaimana analisis terkait saham yang disebut-sebut Yusuf Mansur tersebut? Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan harga saham TLKM, berpotensi uji support moving average 50 hari dikisaran 3.350. Indikator stochastic terkonsolidasi pada area cukup rendah dan indikator MACD bergerak undervalue.

Lanjar mengatakan, TLKM berpeluang rebound apabila mampu bertahan di atas level MA50 dengan resistance sebagai target di level 3380-3.500. Hari ini TLKM diprediksi akan bergerak pada level support 3.300-3.200 stop loss under 3.300.

Sementara itu, harga saham PTBA diprediksi akan menyentuh MA50 dikisaran 2.640 pada perdagangan sebelumnya. Berdasarkan indikator stochastic, PTBA berpotensi berada pada golden-cross di area oversold dengan MACD yang undervalue.

“Peluang rebound pada level tersebut cukup besar. Investor direkomendasikan speculative buy dengan target harga 2.850 sampai 3.000, support 2.600, resistance 2.760, dan stop loss under 2.600,” ujar dia.

Baca juga: Masih Dinamis, Anggaran PEN Tahun Ini Diperkirakan Rp 553 Triliun

Sementara itu, saham WIKA dinilai mencoba konfirmasi rebound tepat di level support MA50 dikisaran 1.840. Berdasarkan indikator stochastic WIKA berada pada potensi golden-cross pada area oversold mengiringi undervalue indikator MACD yang memiliki peluang divergence positif.

Lanjar merekomendasikan investor untuk melakukan akumulasi buy apabila kuat diatas level MA50 dengan target harga 2.030 sampai 2.100. Support di level 1.795, resistance di level 2.030, dan stop loss under 1.800.

Di sisi lain, WSKT berpeluang break out support MA20 pada perdagangan sebelumnya. Harga saat ini uji support lower bollinger bands yang berada dikisaran 1.575. Berdasarkan indikator stochastic, WSKT masuk pada area oversold namun signal golden-cross belum terbentuk.

“Indikator MACD masih overvalue dengan histogram yang melemah signifikan. Investor (direkomendasikan) buy on weakness dengan support 1.575 hingga 1.400 resistance di level 1.750, dan stop loss under 1.560 dengan target harga 1.750,” tambah dia.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyebut TLKM hari ini menunjukkan ascending triangle dengan support 3.250 sampai dengan 3.350 dan resistance di level 3.500 sampai 3.650. Untuk saham PTBA, berpeluang bergerak membentuk descending triangle, dengan support 2.630 dan resistance di level 3.000.

Di sisi lain, WIKA dan WSKT down trend pada trend jangka pendek, dan masih uptrend dalam tren jangka menengah.

“WIKA ada peluang untuk rebound jika berhasil bertahan diatas level 1.790 dengan resisten terdekat pada level 2.200. Sementara WSKT support terdekat pada level 1.495 dengan resist terdekat pada level 1.925,” ujar Hendriko.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, saat ini TLKM, PTBA, WSKT dan WIKA masih berada dalam trend bearish.

“Untuk trend jangka menengah semuanya masih dalam trend bearish, TLKM support di level 3.300 dan resistance di level 3.400, PTBA support di level 2.550, dan resistance di level 2.770. Kemudian, WIKA support pada level 1.750 dan resistance di 1.940, sementara WSKT support di 1.500 dan resistance 1.615,” ucap Dennis.

Melansir RTI pada penutupan perdagangan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah pada level 6.202,11 atau turun 0,9 persen (56,45 poin) dibandingkan sebelumnya 6.258,57. TLKM ditutup melemah 0,89 persen pada level 3.340, PTBA merosot 0,37 persen di level 2.690, WIKA juga turun 0,54 persen pada level 1.825, dan WSKT juga anjlok 3,1 persen di level 1.535.

Baca juga: Soal Modal Inti Bank Rp 3 Triliun, OJK: Kalau Tidak Bisa, Undang Investor

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com