BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Visa

4 Proses Pembayaran Digital yang Perlu Dipahami Pemilik Usaha di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/01/2021, 08:12 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pembayaran digital kini menjadi sesuatu yang lumrah di era digital, terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Pembayaran digital dinilai lebih aman dan nyaman digunakan karena mampu mengurangi kontak sentuhan dengan orang lain.

Di lain sisi, pandemi juga menghadirkan tantangan bagi pemilik bisnis. Pasalnya, mereka harus menyediakan fitur pembayaran online di setiap transaksinya.

Dalam menyediakan pembayaran digital, selain faktor keamanan, pemilik bisnis juga wajib memperhatikan faktor kecepatan bertransaksi untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen.

Hal tersebut sesuai dengan temuan dalam riset yang dilakukan Visa Consulting and Analytics (VCA) bertajuk VCA Opinion Paper: How contactless is reinventing the way people pay (2020). Berdasarkan hasil riset tersebut, pelanggan berharap pembayaran mereka berhasil dilakukan dengan cepat.

Hanya dengan satu sentuhan saat checkout, pelanggan menginginkan transaksi mereka dapat selesai dalam waktu kurang dari enam detik.

Dalam waktu sesingkat itu, ada empat proses yang harus dilalui suatu pembayaran digital hingga berhasil dilakukan. Berikut penjelasan keempat proses tersebut.

1. Autentikasi

Saat membayar secara langsung, bisnis mengandalkan fitur keselamatan dan keamanan dari teknologi pembayaran contactless atau secure chip pada kartu. Namun, dalam dunia digital, tidak ada autentikasi kartu secara fisik.

Lalu, bagaimana autentikasi pembayaran dilakukan? Jawabannya adalah melalui pemeriksaan tambahan, seperti one-time password (OTP). Visa, sebagai salah satu perusahaan teknologi pembayaran global, menyadari autentikasi semakin vital selama masa pandemi.

Oleh karena itu, untuk membantu proses pembayaran lebih lancar, Visa telah mengumumkan perluasan fitur Click to Pay di Asia Pasifik pada awal Juli 2020.

Fitur Click to Pay dapat mempercepat proses checkout saat belanja online. Pasalnya, fitur ini menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan nomor akun dan kata sandi secara manual.

Selain Click to Pay, Visa juga menghadirkan teknologi Visa 3-D Secure (3-DS) yang dapat membantu mengautentikasi pelanggan secara otomatis.

2. Otorisasi

Langkah selanjutnya adalah otorisasi. Pada tahap ini, bank yang menerbitkan kartu kredit atau debit yang digunakan konsumen melakukan verifikasi setiap transaksi.

Tanpa persetujuan dari bank penerbit, pelanggan harus mengulangi proses checkout atau berbelanja di tempat lain. Proses otorisasi juga berfungsi untuk menjaga keamanan dalam bertransaksi.

Ilustrasi pembayaran digital dengan kartu kredit Visa.DOK. SHUTTERSTOCK/TEERAWIT CHANKOWET Ilustrasi pembayaran digital dengan kartu kredit Visa.

3. Manajemen fraud/penipuan

Dengan semakin maraknya kegiatan belanja online, risiko penipuan terhadap transaksi digital juga semakin mengkhawatirkan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik usaha mulai meningkatkan fitur keamanan, salah satunya dengan manajemen penipuan.

Penelitian yang dilakukan Visa dalam tajuk Small Business Owners Survey (2020) mencatat bahwa sekitar 53 persen pebisnis kecil tertarik untuk berinvestasi di solusi manajemen penipuan. Hal ini dilakukan demi kepentingan konsumen untuk dapat belanja online secara aman di tengah pandemi.

Selain untuk melindungi pelanggan dan bisnis dari potensi penipuan, strategi manajemen penipuan juga mempertimbangkan dua hal, yakni menghindari penolakan transaksi yang tidak perlu dan memastikan transaksi yang rentan chargeback tinggi bisa diteliti dengan cermat.

Dalam hal ini, Visa telah memiliki solusi Cybersource Decision Manager yang sudah terbukti dalam mengatasi manajemen penipuan yang komprehensif. Dengan solusi tersebut, pemilik usaha dapat mengidentifikasi penipuan secara cepat dengan sedikit intervensi manual.

4. Pengalaman pelanggan

Pada akhirnya, pengalaman pelanggan menjadi prioritas utama dalam aspek berbisnis. Pengalaman pelanggan dapat dikatakan baik apabila persentase transaksi berhasil yang dilakukan lebih banyak dibandingkan yang gagal.

Selain itu, transaksi yang baik juga dapat meminimalisasi segala gangguan yang dapat mengganggu kepuasan pelanggan dalam berbelanja.

Oleh karena itu, pengoptimalan setiap aspek pembayaran wajib diperhatikan oleh setiap pemilik usaha demi menyediakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan aman.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com