Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Masih Ragu Salurkan Kredit

Kompas.com - 30/01/2021, 18:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan kredit perbankan masih menjadi tantangan bagi perekonomian nasional di tahun ini. Perbankan enggan menyalurkan kredit meskipun likuiditas berlimpah.

Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan, perbankan masih ragu menyalurkan kredit akibat risiko ekonomi yang ditimbulkan pandemi Covid-19. Pada tahun lalu penyaluran kredit pun tercatat minus 2,41 persen secara tahunan.

Padahal Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan tumbuh tinggi 11 persen secara tahunan di 2020.

"Ini tantangan di sektor perbankan, satu sisi masyarakat cenderung menabung, sementara dari sisi kredit banyak bank yang masih tahan karena melihat risiko ke depannya," ujar Destry dalam webinar Iluni UI: Outlook Perekonomian Indonesia 2021, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Sampai Kapan BI Pertahankan Suku Bunga Rendah?

Penyaluran kredit, lanjutnya, juga turut dipengaruhi sektor dunia usaha yang mempertimbangkan risiko ekonomi kedepan, sehingga menyebabkan para pelaku usaha enggan melakukan ekspansi bisnis. Maka permintaan kredit pun cukup rendah.

Destry mengatakan, kondisi penyaluran kredit itu membuat perbankan masih bimbang untuk menurunkan bunga kredit akibat lemahnya permintaan masyarakat, sejalan dengan aktivitas yang belum pulih optimal.

Padahal peningkatan DPK yang tinggi membuat biaya perbankan untuk membayarkan bunga simpanan pun semakin besar.

"Bank ini kan di satu sisi harus bayar (bunga) DPK-nya, sementara penerimaan bank dari kredit juga berkurang. Jadi ini memang nantinya dibutuhkan satu keseimbangan," ucap dia.

Kendati demikian, Destry optimistis bunga kredit cenderung dalam tren penurunan seiring dengan rendahnya suku bunga acuan BI di level 3,75 persen. Penurunan juga diperkirakan berlanjut mengingat likuiditas perbankan yang masih longgar.

Oleh sebab itu, kata dia, dibutuhkan sinergi antar pemangku kepentingan baik BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan pemerintah untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi pada tahun ini.

"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kami, bagaimana mendorong sisi sektor keuangan, khususnya memberi kepercayaan dari sisi permintaan korporasi, UMKM, konsumen rumah tangga. Sehingga bisa kembali beraktivitas dan menciptakan permintaaan kredit,” jelas Destry.

Baca juga: BNI: Ruang Penurunan Suku Bunga Kredit Lebih Sempit pada 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com