Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat Sebagai Saham Syariah, WMUU Ungkap Rencana Ekspor

Kompas.com - 02/02/2021, 18:55 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/2/2021).

Pada penawaran perdana, saham WMUU ditawarkan di harga Rp 180 per saham dan mampu melesat 34 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Dalam pencatatan di BEI, saham emiten yang bergerak di sektor peternakan ayam terintegrasi ini, masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) berdasarkan keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan penetapan Efek Syariah yaitu Keputusan Nomor: KEP-03/D.04/2021 tentang Penetapan Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk sebagai Efek Syariah pada tanggal 22 Januari 2021.

Baca juga: Jack Ma Didepak dari Daftar Pengusaha oleh Pemerintah China

Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tri Mahawijaya Herlambang, menyatakan usai menjalankan IPO, Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada tengah tahun ini.

Ia mengatakan, kelengkapan dokumen dan fasilitas produksi yang telah dibangun berstandar dan bersertifikat internasional, tentunya mampu membuka peluang ekspansi WMUU.

"Paling tidak di kuartal II atau III, kita sudah mulai ekspor ke negara tetangga," jelas Tri dalam video konferensi, Selasa (2/2/2021).

Komisaris Utama WMUU Tumiyana mengatakan, perseroan akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja di tahun 2021 dengan revisi target belanja modal atau capital expendicture (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun.

Capex on progress, pendapatan masih dalam posisi tidak akan dikoreksi,” kata Tumiyana.

Penggunaan dana capex menurut Tumiyana masih sesuai rencana untuk memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler.

Proporsi pendanaan untuk memenuhi ekspansi tahun ini berasal dari IPO, dan juga internal.

Tumiyana optimistis, kinerja perseroan juga akan terus tumbuh dengan kenaikan kapasitas rumah potong hewan unggas sebanyak 25.500 ekor per jam.

Baca juga: Pembentukan Indonesia Battery Holding Ditargetkan Rampung di Semester I 2021

"Jadi kaidah keuangan itu masih kita penuhi dengan asumsi capex Rp 1,5 triliun. Nanti di tahun 2022 seiring dengan peningkatan kapasitas maka total capex spending masih bisa landing lagi,” jelas dia.

Direktur Utama WMUU Ali Mas'adi mengatakan, penurunan capex tidak akan mengurangi target pendapatan Perseroan di tahun 2021 sebesar Rp 4,3 triliun. Sebab, pendapatan mature perseroan berasal dari RPA yang masih sesuai rencana.

Saat ini fasilitas pabrik dari breeding farm, commercial, hatcery, slaughterhouse sudah mendapatkan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sehingga untuk persyaratan ekspor sudah terpenuhi dan bisa segera merealisasikannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com