Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPI Diarahkan untuk Berinvestasi di Infrastruktur Bandara dan Pelabuhan

Kompas.com - 03/02/2021, 13:49 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengarahkan investasi yang bakal dikelola oleh Lembaga Pengelola Investasi (LPI) untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan infrastruktur.

Hal tersebut berdasarkan peta jalan atau roadmap yang telah disusun pemerintah terkait kerjasama anatara LPI dengan investor untuk jangka waktu dua hingga lima tahun mendatang.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan dalam dua tahun pertama, LPI akan fokus mengembangkan investasi di bidang infrastruktur seperti jalan tol, bandara, serta pelabuhan.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas aset dan memperluas kapasitas investasi dengan mitra global.

Baca juga: LPI Bisa Kelola Sumber Daya Alam untuk Investasi, Begini Mekanismenya

"Pada dua tahun pertama, kami akan fokus pada aset infrastruktur sepertu jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Saya pikir hal itu karena kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas dari aset kita serta memperluas kapasitas dengan mitra global. Hal ini untuk mengembalikan traffic serta nilai investasi kita setelah pandemi," jelas Tiko dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2/2021).

Tiko menjelaskan, investasi untuk pembangunan bandara dan pelabuhan bakal menarik dalam jangka menengah. Menurut dia, lalu lintas baik untuk pariwisata maupun logisitik di domestik akan lebih cepat pulih bila dibandingkan dengan internasional.

Hal itu, kata dia adalah poin terpenting untuk menarik investor untuk bermitra dengan LPI.

"Kami pikir ini merupakan titik terkuat untuk menarik investor bekerja sama dalam proyek-proyek infrastruktur. Sebab lalu lintas domestik, baik untuk penumpang maupun untuk kargo di Indonesia akan pulih lebih cepat dibandingkan dengan internasional," jelas Tiko.

Baca juga: Pertama Kali Sejak 1999, ExxonMobil Rugi Rp 313 Triliun

Ia pun mengatakan, investor melalui LPI juga bisa turut serta dalam beragam program terkait dengan transformasi perekonomian yang tengah digencarkan oleh pemerintah.

Beberapa di antaranya yakni pembentukan holding rumah sakit, holding perhotelan, hingga merger bank syariah BUMN yang membentuk Bank Syariah Indonesia.

"Bank ini akan membutuhkan peningkatan modal yang signifikan dalam jangka menengah. Kita ingin melakukan right issue dan tentunya jika ada kecocokan minat, kami akan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan investor," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com