Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Lantik Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi Jadi Kepala Basarnas

Kompas.com - 04/02/2021, 14:01 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Henri yang sebelumnya menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), dilantik untuk menggantikan Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito yang telah memasuki masa purna tugas.

Dalam sambutannya, Budi mengingatkan, tugas dan tanggung jawab Basarnas sangat besar dan tidak mudah yaitu menangani hal kedaruratan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Baca juga: KKP dan Basarnas Evakuasi Nelayan Indonesia yang Tenggelam di Perbatasan RI-Malaysia

“Karena itu, Basarnas harus selalu siap siaga 24 jam dengan response time yang cepat, tepat dan aman. Karena dalam kondisi tersebut, semakin cepat tiba di lokasi bencana atau kecelakaan, maka kemungkinan menyelamatkan jiwa korban akan semakin besar,” tutur Budi dalam acara pelantikan, Kamis (4/2/2021).

Lebih lanjut, Budi berharap, Henri Alfiandi dapat mempertahankan dan juga semakin meningkatkan kinerja Basarnas, serta meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan.

“Semoga amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat,” kata dia.

Pada kesempatan itu juga Budi, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Bagus Puruhito atas pengabdian dan dedikasinya selama menjabat sebagai Kabasarnas sejak Januari 2019.

Baca juga: Janji Kawal Pemberian Santunan Korban Sriwijaya Air SJ 182, Menhub: Jangan Sampai Sengketa

Semasa kepemimpinan Bagus Puruhito, Basarnas telah melakukan upaya pencarian dan pertolongan pada sejumlah musibah yang terjadi di Indonesia, di antaranya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, bencana tanah longsor terjadi di Sumedang, Jawa Barat, bencana banjir di Kalimantan Selatan, dan gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

“Penanganan beberapa operasi SAR berskala besar dengan baik dalam kurun waktu yang bersamaan membuktikan bahwa Pak Bagus memiliki kapasitas kepemimpinan yang andal dan tangguh,” ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com