Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Kelanjutan Proyek Smelter Freeport dan Raksasa Baja China?

Kompas.com - 06/02/2021, 06:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi, Septian Hario Seto, mengungkapkan rencana pembangunan smelter tembaga kerja sama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan perusahaan asal China Tsingshan Steel akan dipastikan pada akhir Maret mendatang.

"Soal rencana pembangunan smelter copper (tembaga) di Weda Bay, kerja sama antara Freeport dan Tsingshan, prosesnya sedang berjalan negosiasinya. Targetnya memang akhir bulan Maret sudah conclude (diputuskan)," kata Seto dilansir dari Antara, Sabtu (6/2/2021).

Seto menjelaskan proyek smelter tembaga berkapasitas 2,5 juta ton input konsentrat itu akan jadi kerja sama yang atraktif bagi Freeport.

Pasalnya, sebagian besar investasinya akan ditanggung oleh Tsingshan. Freeport disebutnya hanya perlu memberikan pendanaan sekitar 7,5 persen dari total investasi sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Terimbas Pandemi, Bagaimana kelanjutan Proyek Smelter Freeport?

"Ini yang menarik buat Freeport karena selama ini mereka mengatakan bahwa smelter copper tidak profitable, capex-nya mahal. Nah ini Tsingshan memiliki teknologi yang bisa menekan angka capex-nya, dan mereka berani memberikan pendanaan capex maksimal," urai Seto.

Seto menilai rencana kerja sama tersebut juga atraktif bagi Freeport karena perusahaan tambang asal AS itu tidak perlu membiayai secara penuh pembangunan smelter, seperti yang dilakukan di Gresik, Jawa Timur.

Kendati demikian, pemerintah tetap meminta komitmen Freeport untuk bisa menyelesaikan pembangunan smelter di Gresik.

"Mereka (Freeport) harus kasih semacam keyakinan ke pemerintah kalau mereka comply (patuh). Tapi kalau saya lihat track record-nya sejauh ini mereka komitmen dari sisi timeline dan cost," ujar dia.

Baca juga: Pendiri dan Mantan Bos Besar Freeport Jim Bob Moffett Meninggal Dunia

Di sisi lain, Seto menjelaskan pembangunan smelter tembaga menjadi upaya strategis bagi Indonesia untuk bisa mendorong hilirisasi mineral.

Tembaga sendiri menjadi satu dari komoditas utama Indonesia yang bernilai strategis di masa depan, khususnya dalam pengembangan energi baru terbarukan selain nikel dan bauksit.

Di kendaraan listrik, kandungan tembaga mencapai empat kali lebih tinggi dibandingkan mobil biasa. Begitu pula kandungan tembaga di peralatan energi baru terbarukan seperti panel surya dan tenaga angin.

"Tsingshan akan membangun hilirisasi tembaga, itu yang kita minta. Jadi tidak hanya berhenti di copper cathode, tapi kami ingin turunannya mereka bangun juga," kata Seto.

Baca juga: Inalum Perkirakan Dapat Dividen Rp 2,8 Triliun dari Freeport di 2021

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia mengakui tengah didekati oleh perusahaan asal China, Tsingshan Steel, yang ingin bermitra untuk membangun smelter tembaga di Halmahera. Kendati hingga saat ini belum ada kesepakatan apa pun antara kedua pihak.

"Di satu sisi memang benar bahwa kami di-approach (didekati) oleh Tsingshan yang berkeinginan juga untuk membangun smelter tembaga di Halmahera dan kami masih dalam tahap pembicaraan," kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas beberapa waktu lalu.

Menurut Tony, belum ada kesepakatan apapun antara PTFI dengan Tsingshan. Pembicaraan antara keduanya pun masih dalam tahap awal mencakup metode yang akan digunakan, kapasitas smelter, jadwal pembangunan hingga target operasional.

Pihaknya sangat terbuka dengan penawaran pembangunan smelter tembaga di Indonesia, terlebih jika bisa lebih murah dan lebih cepat dari rencana perusahaan.

Baca juga: Pembangunan Smelter Tertunda, Pemerintah Kirim Surat Teguran ke Freeport

"Pada dasarnya kami sangat terbuka bagi siapapun juga yang mau bangun smelter tembaga di Indonesia, apa bisa lebih murah dari kami atau lebih cepat dari kami, tentu saja kami terbuka untuk bermitra dengan mereka. Tapi memang masih dalam tahap pembicaraan dengan Tsingshan," ujar dia.

Di sisi lain, lanjut Tony, progres pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, pun terus berlanjut. Pada pekan lalu pihaknya telah melakukan tes piling di 16 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com