Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Hidroponik Sayur Inalum Cukupi Kebutuhan 430 Jiwa Masyarakat Desa Kuala Tanjung

Kompas.com - 06/02/2021, 08:26 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Pelaksana PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) Oggy Achmad Kosasih mengatakan, pihaknya berupaya melaksanakan program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Untuk itu, Inalum melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bidang ketahanan pangan membuat program pengembangan tanaman hidroponik Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, November 2020.

Oggy mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ketahanan pangan masyarakat khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Kini, kelompok penerima manfaat program pengembangan tanaman hidroponik Kuala Tanjung sudah melaksanakan panen yang ketiga kalinya pada Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Inalum Perkirakan Dapat Dividen Rp 2,8 Triliun dari Freeport di 2021

“Hasil panen dimanfaatkan untuk konsumsi kelompok dan dijual di Kuala Tanjung dan sekitarnya," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/2/2021).

Program ini memiliki empat komoditas unggulan, yakni sawi manis, bayam, pakcoi, dan kangkung. Sejak dimulai November 2020, panen sayur hidroponik sudah ini mencapai 215 kilogram (kg).

“Warga Desa Kuala Tanjung tidak perlu lagi mengandalkan pasokan sayur dari luar daerah sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga,” tuturnya.

Oggy mengatakan, program ini merupakan refleksi komitmen Inalum dalam memprioritaskan program peningkatan ekonomi dan mulai mengurangi program yang bersifat filantropi.

Baca juga: Inalum Ajak Masyarakat Gunakan Produk Alumumium Lokal

Kaya dia, Inalum berharap program ini dapat diduplikasi desa lainnya, sehingga mendukung ketahanan pangan wilayah Kabupaten Batu Bara.

Berperan sebagai demonstration plot, program pengembangan hidroponik Desa Kuala Tanjung dapat menjadi contoh, sehingga desa lain dapat mengaplikasikan secara mandiri dan merasakan keberhasilan yang sama.

“Selain meningkatkan perekonomian Desa Kuala Tanjung karena sayur dapat dijual ke wilayah lain, sayur hidroponik diakui lebih sehat yang mampu mendukung asupan bergizi masyarakat ” tutur Oggy.

Adapun, panen ketiga ini dilakukan di 5.000 titik lubang hidroponik dan mampu menghasilkan 72 kg sayuran. Panen dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Baca juga: Papua School of Mines, dari Inalum untuk Papua...

Program pengembangan tanaman hidroponik Desa Kuala Tanjung dikembangkan 10 orang. Saat ini sebanyak 430 jiwa turut mendapatkan manfaat dari program ini.

Kepala Desa Kuala Tanjung Usman berharap, masyarakat dapat menjaga keberlanjutan program sehingga terus dapat dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat.

“Semoga ke depannya program ini dapat berkembang hingga produksi sayuran dapat lebih meningkat lagi” katanya.

Menurut Usman, program pengembangan hidroponik ini dapat dijadikan rujukan edukasi agrowisata khususnya komoditas tanaman organik bagi masyarakat desa-desa lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com