Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Bitcoin Rp 21 Triliun, Tesla Terima Uang Kripto Jadi Alat Pembayaran

Kompas.com - 09/02/2021, 08:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan mobil listrik asal AS yang berencana investasi di Indonesia, Tesla, membeli 1,5 miliar dollar AS bitcoin atau setara dengan Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000/dollar).

Mengutip CNBC, Selasa (9/2/2021), perseroan akan mulai menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran berdasarkan laporan SEC.

Tesla menyebutkan, menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran bertujuan akan lebih banyak fleksibilitas dalam mendiversifikasikan pembayaran, sekaligus memaksimalkan pengembalian uang tunai.

Baca juga: Proposal Investasi Tesla Telah Masuk, Berikut Analisis Saham INCO dan ANTM

Hal ini membuat Tesla jadi satu-satunya perusahaan mobil listrik yang menerima mata uang kripto untuk saat ini.

Direktur Pelaksana Penelitian Ekuitas di Wesbush, Dan Ives mengatakan, masuknya Tesla ke ranah mata uang kripto akan berpengaruh pada kenaikan sahamnya.

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang Wall Street akan memiliki pandangan berbeda, tapi pada akhirnya ini pasti akan dilihat sebagai hal yang positif untuk saham," ucapnya.

Analis lainnya memperkirakan, langkah Tesla bisa menjadi langkah pionir yang bakal diadopsi perusahaan sejenis lainnya.

Menurut analis, setiap perusahaan memang harus mengadopsi mata uang digital dan pembayaran digital dalam skema bisnis. Sebab, pelanggan makin ingin mendapat pelayanan yang nyaman saat digital booming.

Sementara analis lainnya, Kepala Penasehat Ekonomi di Allianz, Mohamed El-Erian mengatakan, adopsi mata uang kripto oleh Tesla akan memberi dorongan untuk bitcoin.

Pasalnya Tesla menjadikan mata uang bitcoin untuk dua hal, yakni menjadi bentuk pembayaran dan menjadi sarana investasi.

"Saya ingin menekankan gagasan bahwa bitcoin adalah mata uang, uang. Bagaimana pun uang adalah penyimpan nilai. Uang adalah salah satu bentuk pembayaran. Jadi ya, itu akan membangun momentum lebih lanjut," pungkasnya.

Baca juga: Libatkan BUMN, Pemerintah Tak Ingin Tesla Cuma Ambil Bahan Baku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com