Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fundamental Bagus, Saham-saham BUMN Jadi Incaran Investor

Kompas.com - 09/02/2021, 10:32 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini mencatatkan 15 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 21 saham anak BUMN.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari top 20 kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI, terdapat 5 BUMN dan anak BUMN yang masuk ke dalam daftar tersebut.

“Secara fundamental, perusahaan-perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Sejak IPO, rata-rata perusahaan mencatatkan kenaikan performa yang cukup signifikan dari sisi pertumbuhan aset, pendapatan dan juga laba bersih,” kata Nyoman kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bergerak Liar, 3 Saham Ini Dipantau BEI

Nyoman mengatakan, selain dari sisi fundamental, kinerja emiten BUMN juga tercermin dari valuasi perusahaan-perusahaan tersebut di pasar, di mana rata-rata perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan valuasi yang terus bertumbuh secara jangka panjang sejak IPO.

Di sisi lain, Nyoman mengatakan, IPO BUMN dan anak BUMN sampai dengan saat ini sangat disambut baik oleh investor.

Hal ini terlihat dari cukup aktifnya saham-saham yang ditransaksikan oleh para investor.

“Berdasarkan data BEI kuartal I sampai kuartal III tahun 2020, 36,13 persen nilai transaksi saham di BEI berasal dari transaksi jual-beli saham perusahaan BUMN dan anak BUMN. Saat ini market cap saham-saham BUMN dan anak BUMN memiliki porsi 25,8 persen terhadap seluruh market cap saham-saham tercatat di BEI,” jelas dia.

Menurut Nyoman, dengan IPO dan mencatatkan saham di BEI, BUMN mendatangkan manfaat bagi berbagai pihak.

Baca juga: Sepekan Melantai dan Harga Melonjak Dratis, Saham BANK Dipantau BEI

Dari sisi perusahaan, IPO dapat membantu BUMN untuk memperoleh pendanaan yang berkelanjutan, menciptakan kemandirian perusahaan, meningkatkan profitabilitas, efisiensi, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan.

Bagi pemerintah, semakin banyaknya perusahaan BUMN go public diharapkan semakin meningkatkan kinerja perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi terhadap APBN dalam bentuk dividen dan pajak bagi negara.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian BUMN, penerimaan negara yang bersumber dari BUMN (setoran pajak dan dividen) mencapai Rp 280 triliun atau 18 persen terhadap realisasi total penerimaan negara dari perpajakan tahun 2019 yang sebesar Rp 1.545,3 triliun.

Nyoman menambahkan, keberadaan BUMN sebagai perusahaan terbuka, diharapkan dapat menjadi sarana optimalisasi alokasi sumber daya yang tersedia dan penyerapan tenaga kerja.

Emiten BUMN juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat Indonesia melalui proses pemerataan kepemilikan perusahaan negara.

Baca juga: 27 Perusahaan Bakal Melantai di BEI

“Bagi pasar modal, IPO BUMN juga dapat meningkatkan likuiditas pasar modal dan menambah opsi sarana investasi bagi para investor pasar modal,” tegasnya.

BEI berharap kinerja emiten-emiten BUMN dapat terus meningkat dengan tetap memperhatikan regulasi dan ketentuan yang berlaku, serta mengedepankan transparansi kepada investor publik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com