Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 11 Miliarder Dunia yang Kaya Raya berkat Bitcoin

Kompas.com - 09/02/2021, 16:38 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemegang aset kripto dalam beberapa pekan belakangan tengah tersenyum lebar.

Dilansir dari Forbes, Selasa (9/2/2021), saat ini valuasi dari keseluruhan mata uang kripto telah mencapai 1 triliun dollar AS. Nilai tersebut melonjak 400 persen dibandingkan dengan awal Januari 2020, di mana valuasi mata seluruh mata uang digital baru mencapai 250 miliar dollar AS.

Bitcoin pun pada hari ini menyentuh harga tertinggi di level 48.216 dollar AS atau sekitar Rp 675 triliun (kurs Rp 14.000) di Asia. Sedangkan mata uang kripto pesaing bitcoin, ethereum, juga mencetak rekor harga tertinggi baru, yakni 1.784,85 dollar AS atau sekitar Rp 24,98 juta pada perdagangan pagi ini.

Baca juga: Kadin Siapkan Data Perusahaan yang Ikut Vaksinasi Mandiri

Forbes pun mencatat, setidaknya ada 11 orang miliarder dunia yang salah satu sumber kekayaannya berasal dari aset kripto. Berikut daftarnya:

1. Brian Armstrong, nilai kekayaan 6,5 miliar dollar AS (Rp 91 triliun)

Armstrong merupakan pemilik Coinbase, platform jual-beli mata uang kripto. Coinbase merupakan salah satu platform paling populer, di mana transaksi hariannya mencapai 3 miliar dollar AS.

Armstrong mendirikan Coinbase setelah dirinya sempat bekerja di Deloitte dan Airbnb.

Setidaknya, Armstrong memiliki sekitar 20 persen dari saham Coinbase, yang pada Desember lalu mengajukan dokumen untuk melantai di bursa saham setempat atau go-public.

2. Sam Bankman-Fried, nilai kekayaan 4,5 miliar dollar AS (Rp 63 triliun)

Pada usia 28 tahun, Bankman-Fried mengelola aset sebesar 2,5 miliar dollar AS melalui Alameda Research, firma perdagangan kripto kuantitatif yang ia dirikan pada tahun 2017 lalu.

Bankman-Fried merupakan lulusan MIT dan mantan trader di ETF Wall Street, ia juga meluncurkan FTX, bursa derivatif kripto, pada tahun 2019. Sebagian besar kekayaannya ada dalam bentuk ekuitas FTX dan token (FTT).

3. Chris Larsen, nilai kekayaan 2,9 miliar dollar AS (Rp 40,6 triliun)

Larsen merupakan pengusaha yang menjanmgkau hampir seluruh aset keuangan. Sempat mendirikan perusahaan pinjaman online Eloan pada tahun 1997, delaoan kemudian ia pun mendirikan perusahaan serupa, Prosper.

Lalu pada tahun 2012, bersama dengan Jed McCaleb ia mendirikan Ripple untuk memfasilitasi pembayaran internasional bagi perbankan dengan teknologi blockchain serta token yang disebut dengan XRP.

Pada Januari 2018, gelembung cryptocurrency secara singkat mendorong kekayaannya lebih dari 17 miliar dollar AS. Namun, XRP jatuh dengan sisa pasar saat gelembung pecah akhir tahun itu.

4. Michael Saylor, nilai kekayaan 2 miliar dollar AS (Rp 28 trilliun)

Saylor merupakan CEO dari perusahaan perangkat lunak MicroStrategy. Pada Desember 2020 lalu, perusahaannya mengumumkan telah menggunakan dana tunai dan meminjam 650 juta dollar AS untuk membeli 70.784 bitcoin dengan nilai 1,1 miliar dollar AS.

Saat ini, jumlah tersebut setara dengan 2,5 miliar dollar AS.

Di sisi lain, Saylor di saat yang bersamaan juga membeli bitcoin sebanyak 17.732 keping dengan nilai 175 juta dollar AS, atau saat ini setara dengan 650 juta dollar AS.

Halaman:
Sumber Forbes


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com