Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harganya Capai Ratusan Juta, Beli Bitcoin Bisa Mulai dari Rp 10.000?

Kompas.com - 09/02/2021, 19:18 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto bitcoin hari ini menembus level 48.216 dollar AS atau sekitar Rp 675 triliun (kurs Rp 14.000) di Asia.

Harga bitcoin meroket lantaran perusahaan produsen mobil listrik Tesla membeli mata uang kripto tersebut senilai 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun. Dalam dua hari, harga bitcoin pun meroket sekitar 20,9 persen.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada perusahaan atau konglomerat yang akan membeli bitcoin dalam waktu dekat. Sebab menurutnya, bitcoin terbuti menjadi nilai lindung atau hedging inflasi dan akan menjadi aset safe haven.

Baca juga: Pemerintah Serap Rp 12 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

“Jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan,” ujar Oscar seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (9/2/2021).

Ia mengatakan, lonjakan permintaan terjadi lantaran banyak orang telah memahami fundamental dari bitcoin.

Selain dari sisi demand yang melonjak, dari sisi supply bitcoin juga cukup unik. Sebab jumlah pasokan bitcoin maksimal hanya 21 juta unit, sementara saat ini sudah beredar 18,5 juta.

Meski jumlah pasokan bitcoin terbatas, masyarakat bisa memiliki aset kripto tersebut secara bebas. Sebab, bitcoin bisa ditransaksikan dengan pecahan desimal dengan nilai terkecil Rp 10.000.

“Jadi, bitcoin tidak hanya milik para korporasi atau konglomerat. Meskipun harganya ratusan juta, bitcoin bisa dimiliki oleh siapapun dengan pecahan terkecil Rp 10.000 saja,” kata dia.

Baca juga: Daftar 11 Miliarder Dunia yang Kaya Raya berkat Bitcoin

Untuk diketahui, pembelian bitcoin oleh Tesla dilakukan sebagai bentuk diversifikasi agar aset perusahaan lebih fleksibel.

Dalam dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Perdagangan (SEC) setempat, Tesla pun memberi peringatan kepada investor mengenai volatilitas dari bitcoin.

Selain itu, perusahaan juga mengatakan pembelian mata uang kripto tersebut dilakukan untuk memaksimalkan imbal hasil uang tunai yang mereka miliki. Tesla pun mengatakan, perusahaan juga mulai menerima pembayaran dan transaksi dengan bitcoin untuk produk mereka.

Namun demikian, hal itu hanya dilakukan untuk produk-produk tertentu. Dengan demikian, Tesla menjadi produsen mobil pertama yang menerima pembayaran dengan bitcoin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com