Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat RJIT, Kementan Dukung Pemenuhan Kebutuhan Air Persawahan di Kabupaten Tasikmalaya

Kompas.com - 10/02/2021, 17:23 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) perlu dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal,” katanya, Selasa (9/2/2021).

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) terus melaksanakan kegiatan RJIT.

Terbaru, kegiatan tersebut dilakukan di Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dukungan ini diharapkan mendukung peningkatan produktivitas.

Baca juga: Mentan: Kementan Fokus pada Intervensi Peningkatan Produktivitas Pertanian pada 2021

“Melalui kegiatan RJIT, kami memastikan air digunakan secara maksimal. Kami pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan RJIT adalah bagian dari water management.

“Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi tapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi. Ini penting agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman (IP) dan produktivitas,” katanya.

Sarwo juga menyebut, kegiatan RJIT di Desa Sukamulih dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah.

Baca juga: Komisi IV Minta Realokasi Anggaran Kementan Fokus buat Peningkatan Produksi

Kondisi tersebut membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

“Kami perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kami buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” tuturnya.

Hasilnya, luas layanan irigasi yang sebelum direhabilitas seluas 61 hektar (ha) menjadi 65 ha.

"Sedangkan produktivitas sebelumnya hanya 6 ton per ha, setelah saluran di rehabilitasi mengalami kenaikan menjadi 6,5 ton per ha," ujar Sarwo.

Baca juga: Tak Ingin Bergantung pada Impor, Kementan Tetapkan 4 Aspek Prioritas

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sukariksa III Anwar Sanusi mengatakan, sejak ada rehabilitasi, IP yang semula 200 meningkat menjadi 300 atau tiga kali tanam dalam satu tahun.

"Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan pertanaman pada saat musum tanam kedua," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com